Al Ungkap Lukisan "Madonna della Rosa" Bukan Sepenuhnya Karya Raphael

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 04 Januari 2024
Al Ungkap Lukisan

Madonna della Rosa telah membuat penasaran para penikmat dan pakar seni selama berabad-abad. (Foto: Museo Nacional del Prado)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MISTERI seputar mahakarya Raphael yang telah lama diperdebatkan dan digantung di Prado, Madrid, mungkin telah terpecahkan oleh algoritma kecerdasan buatan yang dikembangkan di Bradford.

Madonna della Rosa (Madonna of the Rose) telah membuat penasaran para penikmat dan pakar seni selama berabad-abad. Lukisan itu menggambarkan Maria, Joseph dan bayi Yesus, bersama bayi Yohanes Pembaptis. Ini adalah sesuatu yang menarik perhatian dan dianggap sebagai karya Raphael sampai keraguan muncul pada abad ke-19.

Baca Juga:

Lukisan Salsa Nadhif jadi Koleksi di TAFFEST 2023

Sejarawan seni memiliki perdebatan mengenai siapa pelukis karya ini. Ada yang mengatakan sosok Joseph di lukisan itu tampak bukan dilukis oleh Raphael. Pihak lain mengira bagian bawah lukisan tersebut yang dihiasi bunga mawar, dianggap dilukis oleh orang lain. Namun, di Spanyol, lukisan itu selalu dikaitkan dengan Raphael .

Lukisan tersebut kini telah diuji oleh AI yang dikembangkan oleh Hassan Ugail, profesor komputasi visual di Universitas Bradford.

Kesimpulannya adalah sebagian besar lukisan itu dibuat oleh Raphael tetapi wajah Joseph dibuat oleh tangan yang berbeda. Sementara itu, bagian bawah lukisan tersebut kemungkinan besar dikerjakan oleh Raphael.

Ugail mengatakan algoritma tersebut dikembangkan setelah melihat dengan sangat detail pada 49 karya Raphael yang belum terbantahkan. Sebagai hasilnya, dapat mengenali karya asli sang seniman dengan akurasi 98 persen.

“Komputer melihat lukisan dengan sangat detail,” kata Ugail seperti dilaporkan Guardian belum lama ini.

"Bukan hanya wajah, AI melihat seluruh bagiannya dan belajar tentang palet warna, rona, nilai rona, dan sapuan kuas. AI memahami lukisan dengan cara yang hampir mikroskopis, AI juga mempelajari semua karakteristik utama tangan Raphael.”

Baca Juga:

Anak dan Remaja Adu Kebolehan di Taffest 2023

Dalam kasus Madonna, pengujian awal menunjukkan bahwa 60 persen dibuat oleh Raphael. Komputer kemudian melihat lukisan itu per bagian dan menyimpulkan bahwa itu adalah wajah Joseph yang bukan karya Raphael.

Temuan ini merupakan bagian dari makalah baru yang diterbitkan di jurnal Heritage Science. Howell Edwards, profesor emeritus spektroskopi molekuler di Bradford , dan salah satu penulis makalah tersebut, mengatakan: “Analisis program AI dari pekerjaan kami telah menunjukkan secara meyakinkan bahwa tiga sosok Madonna, [Yesus] dan Santo Yohanes Pembaptis benar-benar karya Raphael, sedangkan karya St Joseph bukan, dan telah dilukis oleh orang lain.”

Para peneliti juga menguji lukisan lain yang diperdebatkan yang dikenal sebagai Haddo Madonna yang digantung di Haddo House, Aberdeenshire.

Sebelumnya, Ugail telah menggunakan pengenalan wajah berbasis komputer berbantuan AI pada lukisan yang dikenal sebagai de Brécy Tondo, yang memiliki kemiripan dengan Sistine Madonna karya Raphael. Komputer menentukan bahwa itu adalah buatan Raphael.

Ugail dengan riang mengakui bahwa dia “tidak tahu apa-apa tentang seni”, dan bahwa sambutan terhadap karyanya dari para sejarawan seni bisa sangat dingin.

Namun, Ugail berpendapat bahwa para sejarawan seni pada akhirnya akan tertarik dan melihat AI sebagai cara tambahan untuk mengautentikasi karya seni yang hebat. Dia tidak percaya AI akan menggantikan manusia.

“Proses pengesahan suatu karya melibatkan melihat banyak aspek… asal usulnya, pigmen, kondisi karya dan sebagainya. Perangkat lunak semacam ini dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk membantu proses tersebut,” tutup Ugail. (dsh)

Baca Juga:

Digelar Perdana, Taffest 2023 Bawa Konsep Keberlanjutan

#Karya Seni
Bagikan
Ditulis Oleh

Disya Shaliha

Average internet voyager, surrendering to the whims of my feline rulers.

Berita Terkait

Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Lifestyle
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Museum MACAN menggelar pameran GORENGAN Bureau. Karya tersebut merupakan milik Adi Sundoro.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Lifestyle
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Museum MACAN menggelar pameran The Sea is Barely Wrinkled. Pameran ini menampilkan karya perupa asal Jepang, Kei Imazu.
Soffi Amira - Sabtu, 24 Mei 2025
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
ShowBiz
Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Samsara akan ditampilkan ke hadapan para penikmat seni Yogyakarta pada 5 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas dan Jakarta pada 13-15 Desember 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Fun
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?
Sinopsis membantu audiens untuk mengetahui apakah sebuah karya sesuai dengan minatnya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?
Fun
Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa
BWCF 2024 akan digelar di kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi dan Kota Jambi pada 19-23 November 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa
Fun
Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024
Art Jakarta digelar akhir pekan ini.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 05 Oktober 2024
Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024
Lifestyle
Eugene Museum in Bali Dibuka 2026
Eugene Museum in Bali adalah museum permanen yang terletak di tengah tanaman hijau subur dan lautan.
Dwi Astarini - Selasa, 24 September 2024
Eugene Museum in Bali Dibuka 2026
Lifestyle
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Dikemas secara kontemporer melalui musik dan tari dengan cara yang baru melalui gabungan akting, tari, vokal dengan penari sebagai alur dalam pertunjukan.
Dwi Astarini - Minggu, 22 September 2024
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Lifestyle
Mengenal Kasing Lung, Sosok Seniman di Balik Boneka Labubu
Kasing Lung merupakan sosok seniman di balik boneka Labubu. Ia berasal dari Hong Kong. Ia menciptakan karakter Labubu pada 2015 lalu.
Soffi Amira - Sabtu, 21 September 2024
Mengenal Kasing Lung, Sosok Seniman di Balik Boneka Labubu
Bagikan