Al-Qur'an Braille yang Ramah untuk Teman-teman dengan Hambatan Penglihatan


Wardah ingin memberikan sesuatu yang baru di ramadan 2023. (Foto: merahputih.com/Kamila Putri)
SETIAP orang berkesempatan menjalankan hal baik selama ramadan seperti membaca Al-Qur'an. Begitu pula bagi teman-teman yang memiliki hambatan penglihatan. Kini, terdapat Al-Qur'an Braille yang ramah untuk teman dengan hambatan penglihatan yang ingin membacanya.
Oleh karena itu, Wardah mengadakan kampanye bertajuk 'Bersama Lebih Bermakna' berupa kerja sama dengan Komunitas Belajar Al Quran Braille dan Dewan Masjid Indonesia untuk membantu teman-teman dengan hambatan penglihatan lebih mengenal Al-Qur'an Braille.
Baca Juga:
"Wardah ingin memberikan sesuatu yang baru. Ramadan itu spesial dan semua orang ingin jadi lebih baik. Dengan spirit kebermanfaatan, harapannya kami bisa memberikan manfaat yang lebih besar. Ketika bersama banyak manfaat dan tantangan terasa lebih ringan," tutur Halal Beauty Decorative dan Marketing Group Head dari PT Paragon Technology & Innovation Findi Novia, dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta, Senin (20/3).
Dalam kampanye ini, Wardah memiliki tujuan utama untuk melestarikan masjid-masjid di Indonesia. Jadi, masjid bukan hanya sekadar untuk ritual ibadah saja, melainkan juga sebagai tempat pembelajaran dengan mengadakan pembelajaran Al-Qur'an Braille sebagai salah satu programnya.

"Kita ingin membuat masjid lebih hidup lagi dan kita juga ingin tingkatkan literasi Al-Qur'an bagi teman-teman dengan hambatan penglihatan," lanjutnya.
Di kesempatan sama, Novan Pramudya selaku perwakilan pengajar dari Komunitas Belajar Al Quran Braille mengaku melakukan pendekatan khusus kepada teman-teman dengan hambatan penglihatan untuk mengajak mereka belajar Al-Qur'an bersama.
"Kalau misal ketemu sama mereka kadang kan rasanya pengen langsung bantu, tapi seharusnya tanyakan dulu, mau dibantu gak? Kalau sudah mau dibantu, ya perkenalan diri dulu. Mereka pengen tahu siapa sih yang ada di sekitar mereka," terang Novan.
Baca Juga:
Meski sudah mau, tetapi masih ada tantangan yang harus dihadapi, yakni profesi mereka yang tak menentu jam kerjanya.
"Kebanyakan mereka berprofesi sebagai pemijat yang artinya pemasukannya tidak tetap. Jadi mereka harus mengikuti jadwal customer. Ini jadi tantangan, kapan harus memijat, kapan harus baca Al-Qur'an. Maka dari itu, kita kerja sama dan Wardah mengatasi itu dari segi ekonomi. Jadi mereka bisa fokus belajar baca Al-Qur'an, gak perlu lagi memikirkan pemasukan."

Tantangan lainnya adalah aksesibilitas untuk bisa ke masjid belajar membaca Al-Qur'an. Dikarenakan keterbatasan penglihatan, para pengajar harus menjemput teman-teman dengan hambatan penglihatan satu-satu di rumahnya dan tempat kerjanya.
"Selain dari waktu profesinya, mereka juga harus dijemput dari panti pijat mereka masing-masing. Saya jemput dr rumah ke rumah, dari panti ke panti. Mereka harus percaya sama orang yang mengajari di sekitar mereka."
Findi dan rekan lainnya yang hadir percaya bahwa dengan merangkul teman-teman dengan hambatan penglihatan dapat membuat Ramadan kali ini lebih bermakna karena kita dapat saling belajar kepada satu sama lain. (kmp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit

Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Klinik Kecantikan Premium Natasha Luxe Hadir dengan Layanan Terbaru Stem Cell Therapy

Tren Kecantikan Indonesia Berkembang Pesat, Konsumen Minati Prosedur Noninvasif dengan Teknologi Aman dan Tesertifikasi
