Aksi Menari Seribu Anak Imbangi Tontonan Televisi


Agus, warga Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat Aksi Menari Seribu Anak, Minggu (24/4). (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Budaya – Kegiatan Menari Seribu Anak yang digelar di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyedot perhatian masyarakat Jakarta. Warga menilai kegiatan tersebut sangat positif mengingat banyaknya program televisi yang kurang mendidik.
“Bagus. Acara ini sangat positif untuk melestarikan budaya dan kesenian, khususnya Betawi. Apalagi, kalau kita melihat acara di televisi yang semakin lama semakin buruk bagi anak,” kata Agus (36), selaku warga sekitar, Minggu (24/4).
Selain itu, tambah Agus, acara tersebut juga merupakan hiburan yang baik bagi masyarakat luas. “Banyak acara yang dilakukan di sini. Semuanya sangat positif. Setiap Minggu ada acara lenong, silat beksi, dan pertunjukkan lainnya. Saya lebih mengajak anak dan istri ke sini daripada menghabiskan waktu dengan menonton televisi,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan seperti itu, Agus berharap, budaya Indonesia semakin terangkat dan di tempat lain juga melakukan hal semacam ini. “Semoga acara seperti ini enggak cuma di Setu Babakan. Menyebar di semua tempat. Adik ipar saya tadi juga ikut menari,” tutupnya. (Ard)
BACA JUGA:
- Tiga Bocah Ini Lebih Suka Menari Dibandingkan Main Gadget
- Lestarikan Budaya, Setu Babakan Gelar Acara Menari Bersama Seribu Anak
- Kesenian Tari Piring Sumatera Barat
- Tarian Tradisional Jaipong
- Sang Maestro Tari Akan Bangun Kampung Wisata di Kulonprogo
Bagikan
Berita Terkait
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia

Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan

Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya

Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan

Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya

Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
