Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Tegur Nurani Dunia
Warga membawa bendera Palestina saat Aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS Jakarta, Sabtu (1/6/2024). ANTARA/Khaerul Izan
MerahPutih.com - Massa Aksi Bela Palestina yang tergabung dalam "All Eyes On Raffa" menuntut pemerintah RI untuk segera mengirimkan pasukan militer ke Palestina. Tuntutan itu didasari karena Israel terus melancarkan serangan ke Raffah yang menewaskan banyak warga Palestina, meski mendapat kecaman dunia internasional.
"Yang kita tuntut adalah segera kirimkan pasukan militer perdamaian sedunia. Indonesia khususnya, jangan ragu ragu lagi segera menjadi inisiator terdepan untuk mengirimkan pasukan militernya," kata Bachtiar Nasir, selaku Korlap Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis saat berorasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (1/6). .
Bachtiar Nasir secara tegas mengatakan penjajahan yang dilakukan Israel tidak sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan.
"Maka tuntutan tertinggi kita pada hari ini adalah menuntut nurani sedunia agar kita kembali kepada kemanusiaan kita semua, mari semua jalan di atas jalan yang benar, patuh kepada hukum hukum internasional," ungkapnya.
Baca juga:
Jalan Medan Merdeka Selatan Ditutup Imbas Demo Bela Palestina di Kedubes AS
"Karena itu All Eyes On Rafah mengajak seluruh manusia agar kembali ke lini kemanusiaanya, kembali kepada nuraninya, kalau bahasa agamanya kembali kepada fitrahnya agar masyarakat dunia yang seharusnya menjadi satu penduduk yang damai, satu penduduk yang saling menjaga satu sama lain, penduduk dunia yang saling menguntungkan satu sama lain, harusnya terbangun. Tapi kalau ini dibiarkan, maka apa yang terjadi? Kacaulah tatanan sosial dunia ini," papar Bachtiar.
Sebagai informasi, seruan "All Eyes on Rafah" menggema di media sosial. Seruan yang memiliki arti "Semua Mata Tertuju ke Rafah" ini bukan sekedar rangkaian kalimat semata. Ini merupakan seruan agar banyak orang memusatkan perhatian ke Rafah dan sebagai ajakan misi kemanusiaan.
Dilansir dari AFP, kondisi terkini Raffah kian tak kondusif akibat serangan langsung ke kamp pengungsi terus dilancarkan tentara zionis Israel. Pihak Palestina menyebut 50 orang tewas dan 249 orang luka-luka akibat serangan Israel saat itu. N
Namun, ternyata itu bukan serangan sekali. Ada serangan yang kedua kali. Selasa (28/5) waktu setempat, Israel menyerang Rafah lagi. Otoritas Gaza melaporkan sedikitnya 21 orang tewas akibat agresi Zionis itu.
Baca juga:
Pada Kamis (30/5), Israel masih saja melanjutkan serangan mematikan di Rafah. Perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengakhiri serangan seolah tidak digubris Israel. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda
Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina
Langkah KTT Perdamaian Gaza Berpotensi Tak Berjalan Mulus, BKSAP DPR: Israel Selalu Melanggar Perjanjian