Akhirnya PVMBG Beri Penjelasan Soal Suara Dentuman yang Jadi Buah Bibir Masyarakat

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 11 April 2020
Akhirnya PVMBG Beri Penjelasan Soal Suara Dentuman yang Jadi Buah Bibir Masyarakat

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan dentuman yang terdengar lalu jadi buah bibir sebagian masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

"Bukan (dari GAK), melainkan dari sumber lain. Nah, sumber lainnya kami tidak bisa menentukan," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Khaerani, Sabtu (11/4).

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari pos pemantauan terdekat di sekitar GAK, petugas tidak menemukan bahwa dentuman itu berasal dari GAK karena intensitas erupsinya relatif kecil, sehingga tidak mungkin menghasilkan suara dentuman yang terdengar sampai 125 kilometer ke wilayah Jabodetabek.

Baca Juga:

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga dan Wisatawan Dilarang Mendekat

"Apalagi di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau sendiri yang jaraknya 42 km. Itu tidak terdengar," katanya.

Meski demikian, petugas di sekitar pos pemantauan Gunung Gede, Bogor, dan Gunung Salak di Sukabumi, menurut laporan memang mendengar juga adanya suara keras.

Tetapi mereka menduga suara itu berasal dari petir saat hujan petir yang terjadi menyusul erupsi di GAK. Demikian juga petugas di sekitar GAK.

"Jadi bukan hanya di Gunung Gede dan Gunung Salak yang mendengar petir, di sekitar Gunung Anak Krakatau pada saat bersamaan dengan erupsi itu memang terdapat juga hujan petir, karena saat ini sedang musim hujan disertai petir," katanya.

Terkait dengan suara dentuman, PVMBG sendiri memasang alat bernama infrasound untuk merekam kemungkinan adanya sinyal akustik dari erupsi gunung api.

krakatau
Aktivitas letusan gunung Anak Krakatau, Jumat (10/4). PVMBG

Namun, infrasound hanya merekam gelombang suara yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia, berbeda dengan dentuman yang terdengar oleh sebagian masyarakat di wilayah Jabodetabek. "Jadi walaupun dengan alat itu dia terekam, tapi kan frekuensinya berbeda dengan dentuman yang langsung bisa terdengar oleh telinga manusia," katanya.

Oleh karena itu, Nia memastikan suara dentuman menyusul erupsi Gunung Anak Krakatau bukanlah berasal dari gunung tersebut, melainkan dari sumber lain yang belum diketahui secara pasti. Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar dalam tulisannya di akun Instagram resmi PVMBG KESDM juga sependapat dengan hal itu.

Ia menyimpulkan bahwa ancaman primer yang langsung dari erupsi GAK bersifat lokal karena lontaran batu atau lava hanya terlokalisir di tubuh gunung api. "Sangat kecil kemungkinan, bahkan diabaikan ancaman bahaya seperti ini sampai ke Pulau Jawa atau Sumatera," katanya.

Suara dentuman itu, sebagaimana dikutip Antara, tidak merefleksikan eksplosivitas erupsi, tidak juga dapat dijadikan indkator akan terjadinya erupsi besar.

Baca Juga:

KLB COVID-19, Pemkot Solo Minim Masker Bedah dan N95

Ancaman bahaya sekunder berupa abu vulkanik jangkauannya dapat lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin. "Untuk hal itu PVMBG sudah menerbitkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna orange," katanya.

VONA tersebut sudah terintegrasi dengan sistem penerbangan sehingga tindak lanjut dari stakeholder dari penerbangan dapat dilakukan. Untuk itu, PVMBG mengimbau masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatera untuk tidak khawatir terhadap kemungkinan dampak erupsi GAK. (*)

#Efek Suara #Gunung Meletus #Gunung Anak Krakatau #Gunung Krakatau
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Semeru Meletus Berkali-kali Pagi Ini! Potensi Lahar Hujan dan Guguran Lava Mengancam Hingga Radius 13 Kilometer, Warga Diminta Waspada
Erupsi kelima terjadi pada pukul 10.03 WIB, tanpa visual letusan yang teramati
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Gunung Semeru Meletus Berkali-kali Pagi Ini! Potensi Lahar Hujan dan Guguran Lava Mengancam Hingga Radius 13 Kilometer, Warga Diminta Waspada
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Tiga Kali Sehari sepanjang Rabu (18/6), Warga Diminta Waspada dan Jauhi Zona Bahaya
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT meletus tiga kali pada 18 Juni 2025. Kolom abu mencapai 1.000 meter, aktivitas kegempaan tinggi.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 18 Juni 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Tiga Kali Sehari sepanjang Rabu (18/6), Warga Diminta Waspada dan Jauhi Zona Bahaya
Indonesia
Gunung Semeru Meletus, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter
Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 191 detik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Gunung Semeru Meletus, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter
Indonesia
Gunung Marapi kembali Erupsi dengan Kolom Abu tak Tampak, PVMBG Imbau Masyarakat Menjauh dari Radius 3 Km
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi mengatakan kolom abu tidak teramati.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
Gunung Marapi kembali Erupsi dengan Kolom Abu tak Tampak, PVMBG Imbau Masyarakat Menjauh dari Radius 3 Km
Indonesia
Hari Ini Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV Awas, Waspadai Erupsi 2 Arah
Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), naik ke Level IV Awas
Wisnu Cipto - Kamis, 13 Februari 2025
Hari Ini Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV Awas, Waspadai Erupsi 2 Arah
Indonesia
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Luncurkan Lava Pijar Setinggi 700 Meter
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 Desember 2024
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Luncurkan Lava Pijar Setinggi 700 Meter
Indonesia
Sore Ini Lewotobi Lontarkan Abu Erupsi Setinggi 11.000 Kaki, BMKG Bantah Sampai Bali
Pada pukul 16.10 Wita, sebaran abu vulkanis erupsi Lewotobi Laki-Laki terdeteksi hingga ketinggian 11.000 kaki.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Sore Ini Lewotobi Lontarkan Abu Erupsi Setinggi 11.000 Kaki, BMKG Bantah Sampai Bali
Indonesia
6 Gunung di Indonesia Berstatus Siaga-Awas, TNI Bentuk Pasukan Reaksi Cepat
Enam gunung api di Indonesia saat ini sama-sama berstatus siaga hingga awas.
Wisnu Cipto - Senin, 11 November 2024
6 Gunung di Indonesia Berstatus Siaga-Awas, TNI Bentuk Pasukan Reaksi Cepat
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 5000 Meter, Semburkan Awan Panas
Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih 24 menit 5 detik.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 07 November 2024
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 5000 Meter, Semburkan Awan Panas
Bagikan