Akal-akalan Orang Negeri Aing Enggan Vaksin COVID-19


Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pedagang saat vaksinasi di Summarecon Mall Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (9/3/2021). (MP/Rizki Fitrianto)
SEORANG lelaki paruh baya mengenakan anting di kuping kiri, berbaju abu-abu, membuat sebuah video pengakuan tentang pekerjaan sampingannya menjadi joki. Video berdurasi 31 detik tersebut viral di media sosial lantaran sang lelaki bukan sembarang joki.
Baca juga:
Lelaki bernama Abdul Rahim warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengaku telah menjadi joki vaksin COVID-19. "Upah diberikan pada saya itu antara seratus sampai delapan ratus ribu," bebernya di dalam video tersebut.

Abdul Rahim telah menggantikan 14 orang sehingga tubuhnya menerima sebanyak 17 kali vaksin selama rentang lebih kurang tiga bulan.
Lelaki nan sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan tersebut kali pertama menjadi joki ketika seorang sahabat, karena takut jarum suntik, memintanya menggantikan dengan iming-iming uang.
Baca juga:
Abdul sepakat, kemudian esoknya, membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik temannya di lokasi vaksin. Petugas tak terkecoh. Ia menerima suntikan vaksin, kemudian pulang membawa sertifikat vaksin sesuai nama KTP dibawanya.

Banyak cara dilakukan orang agar bisa beroleh sertifikat vaksin COVID-19. Pernah muncul kasus sertifikat vaksin palsu sampai kini menggunakan jasa joki.
Memang beragam alasan orang enggan melakukan vaksinasi. Mulai alasan ideologis berkait keagamaan, ada pula ogah vaksin karena faktor termakan teori konspirasi, sampai paling teknis karena takut jarum suntik.
Alasan terakhir bahkan paling sering ditemui dari beragam video viral berisi tingkah lucu beragam orang ketika divaksin. Ada kelakuan orang karena takut jarum kemudian meremas erat anggota bagian tubuh vital temannya, ada pula teriak-teriak seperti orang kerasukan, hingga pura-pura tak sadarkan diri.

Alhasil, demi menarik masyarakat agar bersedia datang ke pusat vaksinasi COVID-19, penyelenggara sampai harus mengimingi sembako gratis dan lain sebagainya.
Fenomena joki memang sempat sayup-sayup jadi pembicaraan sambil lalu, hingga akhirnya terbukti ketika video pengakuan Abdul Rahim viral. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
