Airlangga Usul Menteri APEC Fokus Sinergi Kesehatan dan Konektivitas Digital


Mengawali kunjungan kerja ke Thailand, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Indonesia dalam sesi Working Lunch pada Pertemuan Tingkat Menteri APEC. (Foto: Kemen
MerahPutih.com - Mengawali kunjungan kerja ke Thailand, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Indonesia dalam sesi Working Lunch pada Pertemuan Tingkat Menteri APEC.
Airlangga menyampaikan pentingnya global solidarity yang telah terbukti ketika pandemi COVID-19 melanda dunia.
Baca Juga:
"Pandemi covid-19 menunjukkan kepada kita bahwa global solidarity bukan hanya jargon. Tidak ada yang benar-benar aman, sampai seluruh dunia aman," ungkap Airlangga.
Ketum Partai Golkar ini menekankan pentingnya menghubungkan kembali semua ekonomi APEC sebagai kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Ia juga mengusulkan dua fokus kebijakan yakni sinergi sistem kesehatan dan konektivitas digital.
"Akses untuk mendapatkan vaksin dan transparansi dalam kebijakan kesehatan merupakan hal yang fundamental untuk pembukaan akses perjalanan yang aman dan menghubungkan kembali kawasan APEC. Perbedaan jenis vaksin antar ekonomi tidak perlu menjadi penghambat untuk pelaku perjalanan dalam kawasan APEC," tegas Airlangga.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Airlangga mendorong interoperability sertifikat vaksinasi di antara Ekonomi APEC. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengakui dan menerima berbagai macam jenis vaksin. Indonesia telah mempeloporinya dengan mengakui 98 jenis vaksin berbeda dari ekonomi APEC dan terus melakukan asesmen untuk pengakuan lebih banyak jenis vaksin COVID-19.
Airlangga juga menggarisbawahi peran penting dari konektivitas digital yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia telah membangun interoperability aplikasi pelacakan COVID-19 PeduliLindungi dengan aplikasi pelacakan lainnya seperti TraceTogether (Singapura), Tawakkalna (Saudi Arabia), dan European Union DCC (Uni Eropa).
Namun demikian, Airlangga melihat bahwa masih terdapat tantangan untuk mewujudkan konektivitas digital, salah satunya digital divide yang terjadi baik di dalam maupun antar ekonomi APEC.
"APEC perlu mempromosikan interkonektivitas kawasan yang lebih luas. APEC dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang ditimbulkan. Public Private Partnership dapat kita dorong untuk pengembangan infrastruktur digital dan sumber daya manusia," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja

Donald Trump Bakal Hadiri KTT ASEAN di Malaysia Lanjut ke KTT APEC

Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung

Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20

Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang

Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja

Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara

Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
