AI Kalahkan Pilot Drone Manusia


AI setengah detik lebih cepat dari manusia. (Foto: University of Zurich)
INI mungkin perkembangan yang tidak menggembirakan dalam konteks ancaman masa depan oleh robot yang semakin canggih. Sistem kecerdasan buatan (AI) sekali lagi memperlihatkan superioritasnya terhadap manusia yang melatihnya.
Kali ini, para peneliti di Universitas Zurich berkolaborasi dengan Intel untuk menguji sistem AI yang disebut 'Swift' dalam lomba melawan tiga pembalap drone juara dunia, dan hasilnya adalah kemenangan mutlak bagi AI, yang mampu mencatat waktu lebih baik dan cepat.
Swift adalah hasil penelitian AI dan pembelajaran mesin yang telah berlangsung selama beberapa tahun oleh Universitas Zurich. Pada tahun 2021, tim peneliti berhasil memperkenalkan iterasi sebelumnya dari algoritme kendali penerbangan, seperti dilaporkan Engadget, Jumat (1/9).
Algoritme itu menggunakan serangkaian kamera eksternal untuk secara real-time memverifikasi posisi drone di ruang angkasa, dan bahkan mengalahkan pembalap drone manusia yang amatir.
Baca juga:
Drone 'R2-D2' akan Menjadi Penolong Pilot Pesawat Tempur

Ini merupakan prestasi luar biasa karena sebelumnya, drone otonom mengandalkan model fisika yang sederhana untuk menghitung jalur tercepat, yang berarti mereka tidak bisa mencapai kecepatan tinggi.
Tetapi yang lebih mengejutkan, hasil terbaru menunjukkan perkembangan yang lebih signifikan. Kali ini, AI mencapai kemenangan bukan hanya dengan mengalahkan pilot manusia, tetapi juga tanpa menggunakan serangkaian kamera eksternal yang rumit seperti yang digunakan sebelumnya.
Sistem Swift sekarang mampu "bereaksi secara real-time terhadap data yang dikumpulkan oleh kamera yang terpasang di drone, mirip dengan apa yang dilakukan oleh pembalap manusia," seperti yang dijelaskan oleh Universitas Zurich.
Swift menggunakan unit pengukuran inersia untuk melacak percepatan dan kecepatan, sementara jaringan saraf di dalamnya memproses data dari kamera depan untuk menentukan posisi drone di ruang angkasa.
Baca juga:
Quadrotors, Drone Canggih untuk Pemandu di Alam Liar

Seluruh data itu diproses oleh unit kontrol pusat yang merupakan jaringan saraf, yang bertugas menghitung berbagai parameter dan merencanakan jalur tercepat di sekitar lintasan balapan.
Ini adalah prestasi yang luar biasa karena olahraga fisik seperti balapan drone lebih kompleks bagi AI. Situasi di lapangan tidak selalu dapat diprediksi sepenuhnya, dan AI harus belajar berinteraksi dengan dunia fisik yang terus berubah.
Yang menarik, tim peneliti tidak menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam pengujian fisik dengan drone untuk melatih AI. Sebaliknya, mereka melakukan simulasi pembelajaran virtual yang hanya memakan waktu satu jam.
Dalam pengujian lapangan yang sesungguhnya, Swift mencatatkan waktu tercepat secara keseluruhan, mengungguli pembalap manusia dengan selisih waktu setengah detik. Meski pembalap manusia dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi selama balapan, Swift tetap unggul dalam hal kecepatan murni. (waf)
Baca juga:
Kecerdasan Buatan untuk Pengawasan Keamanan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem

Ngerinya Xiaomi 17 Pro, Punya 'Layar Belakang Ajaib' dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Pro Kalahkan Vivo X200 Ultra di DxOMark, Masuk 3 Besar Kamera Smartphone Terbaik

Xiaomi 17 Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000mAh

Bodi iPhone 17 Pro Alami Masalah 'Scratchgate', Lagi Ramai Jadi Perbincangan

Pemerintah Pacu Regulasi AI, Rancangan Perpres Ditargetkan Selesai September 2025

Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
