Kecerdasan Buatan untuk Pengawasan Keamanan
Kecerdasan buatan dimanfaatkan dalam pengawasan keamanan.(pexels-the lazy artist gallery))
PROGRAM Studi Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara (Binus) Kampus Bandung menggalang kerja sama penelitian dengan Terra Drone. Mereka mengusung tema pengembangan artificial intelligence (kecerdasan buatan/AI) khususnya computer vision untuk aplikasi pengawasan keamanan menggunakan drone (drone security surveillance).
Pengembangan AI untuk aplikasi drone ini dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan merekam objek-objek yang tertangkap video udara yang diambil dari drone, khususnya dalam konteks tujuan keamanan. Drone C-Astral Bramor C4EYE dipilih sebagai wahana dalam pengembangan ini karena data yang diperoleh memiliki keunggulan dalam aplikasi pengawasan keamanan, serta data tersebut merupakan data yang diperoleh di Indonesia. Dengan begitu, model AI yang dikembangkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan sesuai dengan geografis Indonesia.
BACA JUGA:
Nuro Siapkan Jalur Uji Coba Kendaraan Pengantar Barang Tanpa Pengemudi
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung sejak akhir Juli hingga akhir Oktober 2021. Direncanakan, tahap pertama akan diluncurkan di awal November 2021. Nantinya, model AI yang dikembangkan dapat digunakan tim Terra Drone Indonesia maupun pelanggan di lokasi pekerjaan untuk mengidentifikasi dan mengatagorikan objek-objek yang terdeteksi oleh drone. Data itu kemudian dapat ditelaah lebih lanjut apakah objek tersebut memberikan ancaman keamanan atau tidak. Model AI tersebut juga akan membantu mengurangi risiko terjadinya kesalahan dan beban kerja dari operator selama melakukan penerbangan drone.
CEO Terra Drone Indonesia Michael Wisnu Wardhana mengungkapkan kerja sama tersebut dilakukan kedua belah pihak dengan pertimbangan Terra Drone Indonesia sebagai perusahaan penyedia drone industri memiliki pengalaman yang kuat dalam menyediakan layanan pemanfaatan drone untuk pengawasan keamanan di Indonesia. Sementara itu, Binus memiliki rekam jejak yang baik dan sumber daya yang mumpuni untuk melakukan penelitian di bidang kecerdasan buatan.
BACA JUGA:
Penelitian tersebut tercetus atas dasar pesatnya pertumbuhan aplikasi penggunaan drone dalam sektor keamanan (security) serta perkembangan AI khususnya computer vision yang dapat membantu operator drone dalam mengidentifikasi objek-objek yang menjadi sasaran. Hasil pengembangan ini nantinya dapat digunakan di berbagai sektor industri yang memiliki kebutuhan untuk menggunakan drone dengan tujuan atau keperluan pengawasan keamanan.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjembatani kampus sebagai instansi akademik dengan industri, sehingga dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan. Di masa depan, masih banyak hal yang dapat dikembangkan dari AI dan drone pengawasan keamanan ini, seperti pengolahan secara real-time dan on-board serta penyesuaian jalur terbang berdasarkan tren temuan.(Avia)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya