Mengukur Kesehatan Mental Pasien Kanker lewat Gerakan Mata


Para ilmuwan mengembangkan teknologi AI untuk melacak kesehatan mental (Foto: pixabay/activedia)
MEMILIKI kesehetan mental yang baik itu sangat penting. Namun, diagnosis tingkat kesehatan mental masih cukup sulit dilakukan. Namun, dengan penelitian terbaru, diagnosis bisa dilakukan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Teknologi itu amat membantu mendiagnosis kesehatan mental orang-orang yang mengalami ketegangan yang sangat berat.
Seperti dilansir Engadget, para ilmuwan telah mengembangkan kombinasi algoritma pembelajaran mendalam yang menggunakan pelacakan mata untuk mengukur kesehatan mental pasien kanker setelah operasi.
Baca Juga:
Teknologi AI Bisa Deteksi COVID-19 Hanya dengan Mendengarkan Suara Batuk
Idealnya, teknologi AI tersebut bisa membantu mengenali pasien yang mungkin menderita kecemasan atau depresi disaat manusia tidak bisa melakukan penilaian psikologis awal.
Sistem tersebut menggunakan perpaduan jaringan saraf konvolusional dan algoritme memori jangka pendek, untuk mempelajari gerakan mata pasien yang memakai kacamata pelacak (dalam hal ini, kacamata Tobii Pro 2) saat mereka merenungkan karya seni.

AI menggunakan data pandangan dan posisi pasien dari kacamata tersebut, untuk menentukan seberapa besar kemungkinan seseorang untuk menyampaikan kekhawatiran tentang harapan, kecemasan, dan kuesioner kesejahteraan mental yang akan mereka isi nanti.
Hasil awalnya cukup menjanjikan, dengan akurasi antara 93,8 dan 95 persen, tergantung pada pengujian. Namun, seperti yang dicatat oleh pengguna Reddit, penelitian ini hanya melihat 25 subjek, bukan sampel yang besar.
Dibutuhkan lebih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk memastikan AI bekerja dengan andal dalam menandai pasien berisiko. Tim peneliti mengakui bahwa harus ada 'validasi lebih lanjut'.
Baca Juga:

Hal tersebut juga mengasumsikan pasien akan merasa nyaman mengetahui mesin tengah mempelajari gerakan mata mereka yang ada dalam penelitian itu, namun orang lain mungkin ragu-ragu memikirkannya.
Bila keakuratan diterjemahkan dengan baik ke studi yang lebih besar, AI bisa terbukti sangat membantu industri perawatan kesehatan.
Pasien bisa pulih di rumah sambil berbagi kesehatan mental mereka, dan psikoterapis hanya perlu fokus pada psien dengan tanda peringatan. Dengan kata lain, tekonologi bisa meningkatkan ketersediaan dan kualitas bantuan bagi mereka yang paling membutuhkan. (Ryn)
Baca Juga:
News Anchor Bertenaga AI Pertama di Korea Selatan Tampak Sangat Realistis
Bagikan
Berita Terkait
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Cara Mudah Bikin Logo dengan Bantuan AI, Ini 3 Contoh Prompt yang Bisa Dicoba

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
