Ahli Gempa Beberkan Penyebab Gempa Lebak Terasa Kencang sampai Jakarta
Ilustrasi gempa. (Foto: Istockphoto)
MerahPutih.Com - Gempa yang berpusat di laut Selatan, Kabupaten Lebak, Banten terjadi selama dua hari berturut-turut. Namun mengapa getaran gempa terasa cukup kencang di DKI Jakarta? Padahal pusat gempa terletak ratusan kilometer dari Jakarta.
Ahli gempa dari UGM Gayatri Indah Marliani menjelaskan struktur tanah di DKI Jakarta bersifat lempung, lunak dan relatif lembek. Sifat struktur tanah ini membuat getaran gempa menjadi lebih besar.
"Tanah lempung dan lembek saat ada gelombang yang lewat akan semakin memperbesar gelombang goncangan. Sehingga getaran gempa terasa cukup kencang di Jakarta," jelas Gayatri melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Kamis 25 Januari 2018.
Gempa pertama mengguncang wilayah Lebak, Banten, pada Selasa (23/1) siang. Gempa ini berkekuatan 6,1 SR dan berpusat di laut selatan 81 km arah barat daya dari Lebak, Banten. Kedalamannya mencapai 10 km dibawah permukaan laut.
Kemudian hingga Rabu (24/1) siang terjadi 46 gempa susulan, salah satunya gempa berkekuatan 5,1 SR. Pusat gempa masih disekitar pusat gempa pertama, yakni berpusat di laut, 72 km Barat Daya Lebak, Banten dan berada di kedalaman 42 km. Kedua gempa tidak berpotensi tsunami. Getaran gempa ini terasa kencang di Sukabumi, Jakarta hingga Lampung.
Gayatri menambahkan masyarakat tak perlu khawatir dan tetap bersiaga. Sebab gempa yang terjadi adalah fenomena alam yang biasa terjadi akibat pergerakan lempeng bumi.
Selain Banten, gempa berkekuatan 5,1 SR juga mengguncang Aceh pada Rabu (24/1). Akibatnya Ratusan rumah warga di 12 Kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat, rusak pasca diguncang gempa. Beberapa atap dan kaca bangunan di Jakarta turut rusak akibat guncangan gempa.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Bagikan
Berita Terkait
12 Desember Memperingati Hari Apa? Banyak Peristiwa Penting yang Terlupakan
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma