Adopsi Teknologi Komunikasi Buka Jutaan Lapangan Kerja


Ilustrasi pengembangan teknologi seluler generasi kelima (5th Generation/5G). (applegazette)
MerahPutih.com - Indonesia tidak tertinggal dalam pemanfaatan teknologi komunikasi. Bahkan, saat ini Indonesia sangat cepat dalam mengadopsi teknologi komunikasi dan tidak tertinggal dengan negara lain.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut ada potensi 4,6 juta lapangan kerja di tahun 2030 dengan implementasi jaringan 5G.
Baca Juga
Infrastruktur Digital Diperlukan untuk Jawab Tantangan Ekonomi Global
"Jaringan telekomunikasi 2G dahulu bertujuan untuk memberikan kemampuan telekomunikasi pada telepon genggam bergerak. Kemudian hadir jaringan 3G untuk menghubungkan telepon genggam ke internet," kata Johnny dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/5).
Setelah itu, lanjut Menkominfo, berkembang jaringan 4G yang memberikan layanan broadband dan komputer pada genggaman kita. Lalu pada hari ini kita akan masuk ke dalam era jaringan 5G, yang memiliki kecepatan dan kualitas berinternet lebih tinggi dari 4G, latensi yang lebih rendah dan tingkat konsumsi energi yang lebih efisien.
Saat ini, katanya, jaringan 5G di Indonesia akan terus digelar secara bertahap dan saat ini telah tersedia di 13 kota di seluruh wilayah Indonesia.
Bahkan akan diperluas agar bisa menjangkau masyarakat seluruh Indonesia seiring dengan penerapan kebijakan penghentian total siaran televisi analog.
“Dengan pelaksanaan kebijakan Analog Switch Off TV Broadcasting atau Penyiaran Televisi (ASO TV) terhadap industri pertelevisian Indonesia, maka kita akan menata kembali pita spektrum frekuensi 700 MHz untuk memperluas penggelaran jaringan 5G, serta optimalisasi jaringan 4G, sehingga cakupan layanan 4G dan 5G dapat lebih menjangkau masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga
50 Persen Tenaga Kerja Indonesia Baru Miliki Keterampilan Digital Tingkat Dasar
Dia melanjutkan, pelaksanaan analog switch off TV Broadcasting (ASO TV) di Indonesia dilakukan secara multi-fase atau bertahap. Penerapan kebijakan diawali dengan pelaksanaan simulcast atau siaran TV digital dan analog secara bersamaan yang telah dilakukan sejak tahun 2019.
"Kita telah memulai ASO Penyiaran TV pada 30 April 2022 dan akan terus dilakukan sampai dengan 2 November 2022, sebagaimana amanat UU Cipta Kerja, dan selanjutnya masyarakat di Indonesia akan dilayani melalui siaran Televisi Full Digital (Digital Penuh)," ujar Johnny.
Adapun manfaat dari penggelaran jaringan 5G diproyeksikan akan menciptakan sebanyak 4,6 juta lapangan pekerjaan baru bidang 5G dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 2.874 Triliun di tahun 2030.
Nilai kontribusi ini juga diperkirakan akan terus meningkat dan dapat menciptakan 5,1 juta lapangan pekerjaan baru, dan diproyeksikan kontribusi terhadap perekonomian mencapai Rp 3.549 triliun pada tahun 2035.
“Tentunya, dalam memaksimalkan potensi–potensi tersebut, kita bersama-sama perlu menyukseskan pelaksanaan full digital broadcasting pada bulan November 2022 ini agar memberi ruang lebih luas bagi pertumbuhan jaringan 5G di dalam negeri, di samping pita frekuensi Coverage Band dan High Band termasuk Millimeter Wave Spectrum,” tandasnya. (dka)
Baca Juga
Menkominfo Sebut Indonesia Tidak Ketinggalan Dorong Pengembangan Metaverse
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Namanya Masuk Dakwaan, Budi Arie Anggap Kasus Judol Sekarang 'Lagu Lama Kaset Rusak'

Kominfo Blokir Pengiriman Barang ke Indonesia Aplikasi TEMU

Meutya Hafid Dikabarkan Dapat Kursi Menkominfo, Budi Arie: Enggak Apa-Apa

Menkominfo Diingatkan Agar Tak Lagi Bertindak Jadi ‘Jubir’ Keluarga Jokowi

Sebut Bukan Milik Gibran, Menkominfo Duga Akun Fufufafa untuk Mengadu Domba

Hampir Satu Dekade, Kecepatan Internet di Indonesia Melonjak 10 Kali Lipat

Sinyal Internet saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK Dijamin Aman

Menkominfo Ancam Blokir Akses Bigo Live di Indonesia

Hari Ini, 2 Menteri Dari PDIP Dicopot Jokowi

Menkominfo Sebut Tak akan Ada Reshuffle Pekan Ini
