Adiksi Gim Daring Ubah Struktur Otak

FENOMENA anak-anak kecanduan gim daring di Jawa Barat belakangan membuat prihatin para orangtua. Kabar itu makin membuat khawatir kala diketahui bahwa anak-anak yang kecanduan gim daring sampai harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Seakan tidak mengenal usia, gim daring bisa menjadi candu bagi banyak orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Para ilmuwan pun melihat hal itu sebagai sebuah hal yang perlu diteliti.

BACA JUGA: Sebanyak 35 Remaja Jadi Pasien di RSJD Surakarta Akibat Kecanduan Game Online

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa gim daring dapat memengaruhi otak hingga menyebabkan perubahan pada bagian tertentu di dalam otak. Seperti dilansir Hellosehat, para peneliti mengumpulkan dan merangkum hasil dari 116 penelitian ilmiah untuk menentukan bagaimana kecanduan gim daring bisa mengubah fungsi dan struktur otak. Hal itu pada akhirnya akan memengaruhi perilaku seseorang yang memainkannya.

Berdasarkan berbagai penelitian tersebut, diketahui bahwa gim daring tidak hanya mengubah cara kerja otak, tapi juga strukturnya. Sebagai contoh, penggunaan video game diketahui memengaruhi tingkat fokus dan kemampuan berpikir otak.

Selain itu, kebanyakan hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang main gim daring malah bisa lebih fokus ketimbang yang tidak memainkannya.

Penelitian juga menemukan bahwa video game meningkatkan ukuran dan kemampuan bagian otak yang bertanggung jawab atas visuospasial, yaitu kemampuan seseorang untuk menerjemahkan konsep visual yang dilihat dari mata. Kemampuan itu mencakup membaca jarak, membedakan bentuk dan warna, hingga menempatkan suatu benda.

Para gamer juga mengalami pembesaran ukuran bagian otak hippocampus kanan, yang menjadi tempat memori jangka panjang terbentuk di otak.

Meskipun sepintas terlihat memberi dampak baik, jika digunakan tanpa aturan, gim daring bisa membuat kecanduan. Para ahli menyatakan bahwa kecanduan gim daring bisa menimbulkan gangguan atau masalah kesehatan tertentu.

Penelitian menemukan adanya perubahan fungsional dan struktural dalam sistem reward saraf pada pencandu gim daring. Reward saraf sendiri merupakan kelompok struktur saraf yang berkaitan dengan perasaan senang, pembelajaran, dan motivasi.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Addiction Biology, dilakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) terhadap 78 remaja laki-laki yang berusia 10-19 tahun yang didiagnosis mengalami gangguan internet gaming, dan 73 peserta lainnya tanpa kondisi gangguan tersebut. Dalam penelitian tersebut, para peneliti membandingkan hubungan antara 25 area yang berbeda dari otak pencandu gim dengan kontrolnya.

Hasilnya, para peneliti menemukan adanya peningkatan koordinasi antara bagian kortek prefrontal dorsolateral dan temporoparietal junction di otak. Hal itu diduga membatasi kontrol impuls seseorang. Kondisi itu biasanya ditemukan pada pasien dengan skizofrenia, sindrom down, dan autisme, dan orang dengan kontrol impuls yang buruk.(*)