Adidas Berencana Singkirkan Sisa Koleksi Yeezy


Adidas masih mempertimbangkan untuk menyingkirkan koleksi Yeezy yang tersisa di gudang.(foto: unsplash, christian wiediger)
DALAM sebuah keputusan berani, perusahaan raksasa alas kaki Adidas mengumumkan rencana mereka untuk menghilangkan sisa koleksi fenomenal Yeezy. Keputusan itu telah menarik perhatian para penggemar sneakers dan pencinta mode di seluruh dunia.
Seperti dikabarkan Sole Retriever, Selasa (21/11), seiring dengan berlanjutnya dampak dari pemutusan kemitraan antara Adidas dan Ye, Adidas mungkin akan menghadapi keputusan keuangan yang signifikan terkait dengan Yeezy yang tidak terjual.
BACA JUGA:
Adidas Bakal Jual Tumpukan Sepatu Yeezy dan Donasikan Keuntungannya
Kabarnya, jenama raksasa olahraga ini sedang mempertimbangkan untuk menghapus sepatu Yeezy senilai USD 320 juta atau sekitar Rp 5 triliun yang masih tersimpan di gudang setelah perpisahan mereka dengan rapper kontroversial itu.

Sejak putus kontrak dengan Ye, Adidas telah mengadakan dua acara penjualan untuk melepas barang yang tersisa. Sebagian hasil penjualan menguntungkan organisasi yang berkomitmen untuk memerangi antisemitisme, seperti Anti-Defamation League dan Philonise & Keeta Floyd Institute for Social Change.
Adidas telah mengindikasikan bahwa potensi menyingkirkan produk Yeezy tersisa ini merupakan komponen utama dalam revisi prospek keuangan mereka untuk tahun ini.
"Penghapusan seluruh stok Yeezy merupakan hal yang akan terjadi. Namun, belum ada keputusan pasti yang dibuat," kata CEO baru Adidas Bjorn Gulden. Ia menyatakan masih menilai situasi mengenai stok yang tidak terjual. Langkah yang akan diambil Gulden nantinya tidak akan sembarangan. Hal itu mengingat perkembangan yang terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan antisemitisme dan Islamofobia, yang diperburuk oleh konflik Zionis dan Hamas baru-baru ini.
BACA JUGA:
Alasan pembatalan di balik acara penjualan Yeezy pada November ialah perusahaan olahraga ini harus menjalankan komitmen mereka untuk memulai program donasi untuk daerah yang terkena dampak, termasuk Gaza.
Keputusan yang akan diambil Adidas sangat tidak mudah. Perusahaan ini melibatkan pertimbangan finansial, etika, dan brand mereka. Meski inventaris Yeezy yang tersisa tertangani dengan baik melalui penjualan, Adidas telah menjelaskan bahwa menggunakan koleksi Yeezy bukan bagian dari strategi Adidas.

Koleksi garapan Kanye West yang sekarang disapa Ye itu memiliki popularitas meroket bersama Adidas di era 2015-an. Siluet ini mampu memberikan fenomena dan wajah baru kepada para penggemar sneakers. Edisi sepatu ini juga menjadi incaran para pemilik toko sekunder. Kala itu, harga sepatu ini sempat melambung tinggi naik tiga kali lipat dari harga ritel.(zvw)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Pop Up Experience 'Rest Area' buat Anak Muda Melepas Penat

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Intip Ide OOTD New Balance 740, Y2K Core Banget Nih

New Balance 740 Bawa Tampilan Retro dengan Modernitas, Warna Paling Anyar untuk Gaya Y2K

Adidas Rayakan Kerja Sama dengan Liverpool lewat The Reds Homecoming Festival, Pamerkan Jersey Teranyar

adidas dan Oasis Rilis Koleksi Original Forever, Sambut Tur Live ‘25

PUMA Rilis Sepatu Kets H-Street nan Memadukan Warisan Klasik dan Inovasi Modern, Isyana Sarasvati Ikut dalam Peluncuran di Seoul

Adidas kembali Persembahkan Keindahan Indonesia lewat Island Series: SS25 Sulawesi

Gaya Baru Chuck Taylor All Star Double Stack, Siluet Sneakers Ikonis Converse Tampil Playful
