Digugat Investor, Adidas Menangi Banding Terkait Kolaborasi dengan Kanye West
Kanye West. (Foto: Billboard)
MERAHPUTIH.COM — ADIDAS memenangi banding atas gugatan para pemegang saham yang menuduh perusahaan itu menyembunyikan perilaku buruk rapper-entrepreneur Kanye West, yang juga dikenal sebagai Ye, sebelum kemitraan mereka berakhir pada 2022.
Pengadilan di San Francisco menyatakan raksasa perlengkapan olahraga tersebut tidak menyesatkan investor, yang mengklaim mengalami kerugian setelah saham Adidas anjlok ketika perusahaan memutuskan hubungan dengan West.
Kolaborasi Yeezy dengan West merupakan salah satu kemitraan paling sukses bagi Adidas. Namun, kehancurannya setelah rangkaian komentar antisemit dari sang rapper membuat merek tersebut kehilangan ratusan juta dolar.
West, yang bukan pihak dalam gugatan ini, menuai kritik luas setelah berulang kali mengeluarkan komentar antisemit dan mempromosikan teori konspirasi. Kolaborasi Yeezy dengan Adidas mulai ditinjau ulang setelah ia memamerkan desain kaus ‘White Lives Matter’ di sebuah peragaan busana pada 2022. Tak lama kemudian, ia mengunggah komentar antisemit secara daring, yang mendorong Adidas menarik seluruh produk mereka dari penjualan.
Perilaku West juga membuat sejumlah perusahaan lain, termasuk Gap dan JP Morgan, memutus hubungan kerja sama dengannya.
Dokumen pengadilan yang diajukan pada Rabu menunjukkan bahwa HLSA-ILA Funds, firma yang mewakili para investor, menuduh Adidas tetap melanjutkan kemitraan mereka dengan West meski telah mengetahui perilaku kontroversial sang rapper selama bertahun-tahun. Gugatan tersebut mengklaim Adidas secara internal bergulat dengan perilaku West, tetapi menyesatkan pemegang saham dengan tidak mengungkapkan risiko tersebut dalam laporan resminya.
Baca juga:
Pengadilan Banding Sirkuit ke-9 AS di San Francisco akhirnya memihak Adidas. Pengadilan mengatakan seorang investor yang rasional seharusnya mengetahui bahwa kemitraan dengan selebritas seperti West dapat membawa risiko inheren terkait dengan perilaku tidak pantas. Pengadilan distrik sebelumnya telah menolak gugatan HLSA-ILA. Namun, firma tersebut kemudian mengajukan banding.
Runtuhnya kemitraan Adidas dengan West menyebabkan harga saham perusahaan Jerman itu merosot pada 2023. Yeezy, lini sepatu mewah yang dirancang West, merupakan produk yang sangat menguntungkan bagi Adidas, menghasilkan sekitar USD 1,17 miliar pada 2021.
Keretakan kemitraan tersebut membuat Adidas menumpuk lebih dari 1 miliar euro sepatu Yeezy di gudang penyimpanan. Pada 2023, perusahaan mengumumkan mereka akan menjual produk-produk tersebut dan menyumbangkan sebagian hasilnya kepada organisasi amal yang bekerja memerangi kebencian.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Digugat Investor, Adidas Menangi Banding Terkait Kolaborasi dengan Kanye West
Mengenal 'Trionda', Bola Resmi Piala Dunia 2026 yang Dibalut Teknologi AI
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Lirik Lagu 'Roses' Persembahan Kanye West Tak Sekedar Bagian Diskografi Panjangnya
Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
Adidas Rayakan Kerja Sama dengan Liverpool lewat The Reds Homecoming Festival, Pamerkan Jersey Teranyar
Lirik Lagu 'On Sight' Kanye West, Bicara tentang Perlawanan akan Ekspektasi Orang Lain
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
adidas dan Oasis Rilis Koleksi Original Forever, Sambut Tur Live ‘25
Adidas kembali Persembahkan Keindahan Indonesia lewat Island Series: SS25 Sulawesi