Adi Dharma Lukiskan Keberagaman Jakarta dalam Kesederhanaan Mural Stereoflow


Mural 'Gelora Ragam' karya Adi Dharma lukiskan keberagaman. (foto: Merahputih.com/Marcella)
LUKISAN biru tua dan hijau telur asin dalam bentuk dua dimensi nampak menarik perhatian. Warna-warna itu terlihat padu dengan kehadiran unsur kuning dan merah muda di dalamnya. Bentuknya ada yang seperti gelombang, aliran air, maupun unsur geometri. Dari ujung lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, lukisan mural nampak memanjang dan sambung-menyambung hingga empat lapangan olahraga seluas 4.000 meter persegi, Selasa (18/10).
"Tingginya itu mungkin sekitar gedung 48 lantai ya," ungkap seniman mural Adi Dharma saat menganalogikan luas dan panjang karya muralnya.
BACA JUGA:
Inisiasi Anak dan Pemuda Yogyakarta dalam Giat Sadarkan Kelola Sampah
Karya-karya berjudul Gelora Ragam ini merupakan lukisan dari seniman mural Adi Dharma. Seperti namanya, mural ini terinspirasi dari keberagaman yang ada di Kota Jakarta serta semangat kolaborasi yang ada di dalam diri. Bagi Adi, keberagaman itu ibaratkan hal-hal berbeda yang menjadi satu nan selaras.

Ia mengibaratkan hal itu seperti kehidupan di Ibu Kota. Ada banyak hal yang berbeda di sini. Namun, semuanya bersatu dan hidup dengan damai. Maka dari itu, dalam muralnya, Adi memadukan banyak warna-warna cerah dan terang. Meskipun berbeda, seluruh warna itu mampu memberikan kesan yang indah dan padu.
Keberagaman itu menjadi sesuatu yang memberikan identitas khas bagi Jakarta. Namun, yang unik ialah Adi tetap menghadirkan mural karyanya dalam bentuk-bentuk sederhana. Pesan yang ingin disampaikannya ialah sebuah hal sederhana dalam rumitnya kehidupan di Jakarta.
Dalam projek kali ini, Adi bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan studio kreatif Mahavisual. Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap kreativitas anak bangsa, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Andhika Pertama menyampaikan pihaknya memberikan ruang yang terbuka dan bebas bagi pelaku industri kreatif yang ingin mempercantik sudut di Kota Jakarta.
Lapangan Olahraga Taman Menteng dipilih sebagai bidang lukis bukanlah tanpa alasan. Melukis di benda yang luas dan bidang memberikan kepuasan tersendiri bagi Adi. Selama ini, ia sering menemukan dan melukis mural di dinding saja, seperti kebanyakan seniman. Kali ini, ia mencoba menghadirkan hal yang berbeda.
BACA JUGA:
Lebih jauh, Adi menjelaskan warna-warna yang digunakan ini bisa dibayangkan sebagai posisi yang berbeda dalam sepak bola. Mereka membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan. Detail dalam mural seperti motif kulit macan juga melambangkan Persija, klub sepak bola asal Jakarta, yang dulu pernah menjadikan taman itu sebagai markas. Ada pula detail gelombang air yang melambangkan 44 sumur resapan di daerah tersebut.
Namun, detail dan warna yang paling disukai Adi saat ini ialah unsur biru. Tak mengherankan jika sepanjang mata memandang, biru menjadi warna yang dominan di mural ini. "Lagi seneng biru karena emang suka jalan-jalan juga di Indonesia dan Indonesia ini dikelilingi oleh lautan kan. Jadi terinspirasinya dari sana karena kita memang surrounded by biru gitu," cerita Adi tentang pandangannya kepada Merahputih.com.

Proses pembuatan mural ini relatif cepat, yaitu sekitar dua minggu. Melalui kerja sama tim, proses pelukisan mural telah dimulai sejak 1 Oktober lalu dan berlangsung hingga 14 Oktober. Meski terkesan singkat, proses pembuatan mural ini cukup memakan usaha lebih karena dikerjakan di musim hujan.
Ketika hujan, mereka harus menunda pengecatan lapangan sekitar satu hari lebih karena permukaan lapangan yang lembap dan sulit menyerap cat dengan sempurna. Setelah benar-benar kering, barulah proses pelukisan mural dimulai kembali.
Adi Dharma merupakan seniman dan founder dari Stereoflow, sebuah usaha seni yang telah membuat banyak karya seni. Tak hanya terbatas pada mural, Adi juga pernah membuat seni dalam rupa lain seperti patung, lukisan, dan instalasi. Selain di Indonesia, karya Adi telah melalang buana di kancah internasional. Misalnya saja dalam pameran lukisan dan mural bangunan di Jepang, Kanada, Thailand, Amerika Serikat, dan Hong Kong. (mcl)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Lelang Langsung 'Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art' Dibuka 28 November 2024

Menikmati 14 Karya Imersif Digital dalam Pameran 'Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah'

Global Auction Hadirkan Lelang Bertajuk 'Asia Tenggara, Tiongkok, Seni Modern & Kontemporer'

Lukisan Karya Basoeki Abdullah Diminati dalam Lelang 'Global Auction 2024'

Affandi hingga Heri Dono, Sejumlah Karya Seniman Asia Tenggara Bisa Ditemui di 'Global Auction 2024'

Karya Maestro Jeihan Dipamerkan di Grey Art Gallery Braga

Pokémon Kolaborasi dengan Museum Van Gogh Amsterdam Edukasi Generasi Muda

Hilang, Lukisan Van Gogh Dikembalikan ke Museum

Masuki Dunia Surealisme ala Syakieb Sungkar lewat Pameran 'Dreams'
