Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Soffi AmiraSoffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Ada 13 gempa susulan di Karawang-Bekasi. Foto: Dok/BMKG

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (20/8), telah memicu sejumlah gempa susulan.

BMKG mencatat, terdapat belasan gempa susulan hingga Kamis (21/8) pagi.

"Jumlah event susulan 13," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada wartawan, Kamis (21/8).

BMKG juga mencatat, gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 3,9 dan magnitudo terkecil M 1,7. Adapun, kejadian gempa tersebut dirasakan sekali.

Baca juga:

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Daryono menyebutkan, gempa yang terjadi berjenis gempa Bumi dangkal. Gempa tersebut dipicu sesar naik busur belakang Jawa Barat.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menjelaskan, analisis sumber gempa menunjukkan adanya pergerakan sesar naik pada zona Sesar Baribis.

“Analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan, bahwa gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis,” ujar Wafid.

Baca juga:

Gempa Bekasi, Belasan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti Mendadak demi Keselamatan Penumpang

Diketahui, struktur Sesar Baribis ini diperkirakan membentang sepanjang 100 km, yang terbagi ke dalam beberapa segmen.

Segmen Jakarta melintas di sisi selatan Ibu Kota, sementara di bagian timur terdapat segmen Bekasi–Purwakarta.

Menurut kajian, segmen timur tercatat lebih aktif dibanding segmen barat.

Wilayah ini didominasi morfologi dataran, berombak, bergelombang, hingga pegunungan. Secara geologi, batuan penyusunnya terdiri dari batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunung api berumur Kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen.

Batuan yang sudah mengalami pelapukan atau berupa sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan. (knu)

#Gempa Bumi #Bencana Alam #Gempa Bekasi #BMKG
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Saat ini, terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di Filipina bagian selatan, atau di daerah dekat pusat gempa.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Indonesia
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Guncangan gempa sempat memicu peringatan dini tsunami di sembilan kabupaten dan kota di wilayah Sulut, Malut, hingga Papua.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Indonesia
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra
BMKG mengungkap penyebab gempa M 7,6 di Filipina. Gempa itu terjadi dikarenakan adanya aktivitas subduksi.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra
Indonesia
Tsunami Minor Sudah Terdeteksi Terjadi di Pesisir Talaud Imbas Gempa M 7,4 Filipina
Tak hanya BMKG, lembaga Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) juga telah menerbitkan peringatan tsunami
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
Tsunami Minor Sudah Terdeteksi Terjadi di Pesisir Talaud Imbas Gempa M 7,4 Filipina
Indonesia
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi M 7,6 mengguncang Filipina, Jumat (10/10) pagi. Akibat dampak tersebut, wilayah Sulawesi Utara dan Papua berpotensi tsunami.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Indonesia
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
BMKG imbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada dan menjauhi pantai hingga peringatan tsunami resmi dicabut.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
Indonesia
BMKG Imbau Warga Jakarta Waspadai Perubahan Cuaca Ekstrem di Malam Hari
Cuaca mayoritas wilayah Jakarta akan cerah pada Jumat pagi, sebelum beranjak menjadi berawan dan hujan di malam hari.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Imbau Warga Jakarta Waspadai Perubahan Cuaca Ekstrem di Malam Hari
Indonesia
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Cerah Berawan pada Kamis (9/10)
Jakarta akan berawan pada sore hari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Cerah Berawan pada Kamis (9/10)
Indonesia
Indonesia Berpeluang Dihantam La Nina Kategori Lemah Hingga Januari 2026, Masyarakat Diminta Waspada
Suhu laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia berpotensi meningkatkan curah hujan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Indonesia Berpeluang Dihantam La Nina Kategori Lemah Hingga Januari 2026, Masyarakat Diminta Waspada
Indonesia
Cuaca Ekstrem Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi hingga 13 Oktober di Jabodetabek, BMKG Minta Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi
BMKG memprakirakan cuaca di Jabodetabek berfluktuasi sepanjang 7 - 14 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Cuaca Ekstrem Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi hingga 13 Oktober di Jabodetabek, BMKG Minta Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Bagikan