Ini Bahaya yang Mengintai Penari Kuda Lumping Saat Kesurupan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 02 Januari 2017
Ini Bahaya yang Mengintai Penari Kuda Lumping Saat Kesurupan

Penari kuda lumping saat kesurupan (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Tradisi - Seorang pria penari kuda lumping yang gagah bergerak lincah mengikuti hentakan bunyi-bunyian dari suara gamelan. Meski kelihatannya sadar sebenarnya pria tersebut tak sadarkan diri alias kesurupan.

Menjadi pemain kuda lumping ternyata harus memiliki keahlian khusus serta mental yang super berani. Karena saat mencapai titik puncak dalam mendalami tarian ini, si pemain bisa terbawa sugesti hingga sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri.

Latar belakang terbentuknya seni kuda lumping, jaranan, atau kuda kepang serta hentakan musik gamelan seperti gong dan kendang, dan aroma mistik menjadi pendorong kuat penari kuda lumping bisa terbawa sugesti. Kesenian kuda lumping yang akrab di tradisi masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta ini menceritakan tentang prajurit berkuda yang gagah saat melawan penjajah, dan identik dengan memamerkan olahkanuragan serta kedigdayaan para prajurit kala itu.

Tarian kuda lumping dari Turonggo Purwo Manunggal (MP/Widi Hatmoko)
Paguyuban seni kuda lumping Turonggo Purwo Manunggal di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang

Salah seorang pengurus paguyuban seni kuda lumping Turonggo Purwo Manunggal di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Poniran, menjelaskan, pada saat pemain kuda lumping terbawa sugesti, masyarakat lebih sering menyebutnya dengan kesurupan, atau di daerah Kulon Progo Yogyakarta disebut ndadi. Pada saat itulah, kata Poniran, pemain yang sedang kesurupan ini meminta sesuatu yang aneh-aneh, seperti makan kemenyan, pecahan kaca atau beling, kelapa muda, ayam panggang (ingkung), serta kembang tujuh rupa.

"Kalau menurut pakemnya, sebelum permainan seni tari kuda lumping dimulai, pawang terlebih dulu membacakan mantra untuk memohon izin kepada danyang, atau penguasa alam gaib. Membakar kemenyan, dan menyiapkan sesaji," ujar Poniran kepada merahputih.com, Minggu (1/1).

Dalam versi lain, kuda yang dikendarai oleh para pemain seni tari kuda lumping juga memiliki nama, yaitu gagak rimang dan megamendung. Gagak rimang adalah kuda berwarna putih yang ditunggangi Aryo Penangsang.

#Kuda Lumping Banten #Seni Tari
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

ShowBiz
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari
Miyu Pranoto mencuri perhatian lewat aksinya dalam program kompetisi tari ternama asal Korea Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari
Tradisi
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun
Kota Solo merayakan hari tari dunia dengan penuh semangat dan kebanggaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 April 2025
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun
Indonesia
Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia
Penari dari luar negeri yang ambil bagian pada event ini ada 10 orang. Mereka berasal dari Thailand dan sembilan penari dari Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 April 2025
Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia
Tradisi
Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan
Pertunjukan tari Ma'randing hanya untuk pemakaman para tokoh tingkat tinggi atau penting.
Frengky Aruan - Senin, 25 November 2024
Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan
ShowBiz
Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
‘Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta’ akan dipentaskan selama dua hari pada 16 November 2024 pukul 19.30 WIB dan 17 November 2024 pukul 17.00 WIB di Graha Bhakti Budaya, Jakarta.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Lifestyle
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Mereka membutuhkan kekuatan fisik, kemauan, dan iman yang kuat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 November 2024
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Tradisi
Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan
Tari Lenso muncul sejak Portugis masuk ke Maluku pada 1513
Frengky Aruan - Jumat, 01 November 2024
Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan
Tradisi
Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya
Pertunjukan ini terinspirasi oleh keindahan dan misteri Danau Tolire.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Oktober 2024
Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya
Tradisi
Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
tarian ini dahulunya hanya diperuntukkan di lingkungan kerajaan.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Oktober 2024
Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
Lifestyle
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Dikemas secara kontemporer melalui musik dan tari dengan cara yang baru melalui gabungan akting, tari, vokal dengan penari sebagai alur dalam pertunjukan.
Dwi Astarini - Minggu, 22 September 2024
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Bagikan