86 Juta Warga Bakal Mudik, Begini Persiapan Anak Buah Jokowi


Penumpang duduk di dalam rangkaian Kereta Api Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir Jakarta di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/4). ANTARA FOTO/Aji Styawan
MerahPutih.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan bahwa masyarakat diperbolehkan untuk melakukan mudik pada Lebaran 2022 ini.
Untuk itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan pelaksanaan mudik ini dengan matang baik dalam protokol kesehatan.
Baca Juga:
Termasuk ketersediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) mengingat tingginya animo masyarakat yang akan mudik.
"Insya Allah sebagian besar sudah siap dan ada beberapa hal lagi yang sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong terutama mudik tahun 2022 ini," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dalam keteranganya, Kamis (7/4).
Menurut Muhadjir, Jokowi berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait.
Mengingat berdasarkan proyeksi atau prediksi dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan angka yang akan melaksanakan mudik memcapai 76-86 juta.
Presiden juga meminta agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini diatur secara tepat dan ketat. Sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu dan masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.
Salah satu poin yang ditekankan oleh Jokowi adalah agar angka kasus COVID-19 saat ini bisa dipertahankan atau bahkan bisa lebih rendah selepas Lebaran nanti.
Untuk itu, Jokowi memberikan arahan agar pelaksanaan vaksinasi, terutama untuk dosis kedua dan dosis penguat atau booster dilaksanakan dengan sungguh-sungguh terutama oleh masyarakat yang akan mudik.

Menurut Menko PMK, berdasarkan hasil uji lapangan, vaksin penguat merupakan faktor penentu untuk menekan angka kasus maupun angka kematian akibat COVID-19.
"Karena kalau orang sudah booster atau disuntik vaksin yang ketiga itu tingkat ketangguhan imunitasnya beberapa kali lipat dibandingkan yang belum mengikuti booster," kata Muhadjir yang uga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa prasyarat vaksinasi COVID-19 untuk perjalanan mudik ditempuh sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah.
"Pemerintah tetap berhati-hati, kita tetap boleh melakukan ibadah Ramadan dan juga mudik. Akan tetapi, juga harus dengan melengkapi dosis vaksinasi booster," kata Budi.
Menkes juga menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksinasi COVID-19 nantinya masih wajib melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3 x 24 jam sebelum melakukan perjalanan mudik.
Lantas bagi yang sudah menerima dosis kedua hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1 x 24 jam atau PCR 3 x 24 jam.
"Yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes apa-apa," ucapnya. (Knu)
Baca Juga:
Gempa dan Tsunami Ancam Daerah Tujuan Mudik, BMKG: Tak Bisa Diprediksi, Tapi Siap-siap
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim

Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR

Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa](https://img.merahputih.com/media/69/ce/21/69ce2129b7e019162e90e6a26f8850a9_182x135.png)
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah

Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System

Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah

Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding
