8 Ribu Personel Dikerahkan Amankan Laga Indonesia vs Thailand

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 10 September 2019
8 Ribu Personel Dikerahkan Amankan Laga Indonesia vs Thailand

Karoops Polda Metro Jaya Kombes Albert Teddy Sianipar. (MP/Kanugrahan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sekitar 8 ribu aparat gabungan diterjunkan untuk mengamankan laga Thailand vs Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Pengamanan ini melibatkan anggota TNI dan Polri.

Karoops Polda Metro Jaya Kombes Albert Teddy Sianipar mengatakan, pengamanan ini akan diperkuat dibanding dengan pengamanan laga Indonesia vs Malaysia lalu.

Baca Juga:

Prediksi Timnas Indonesia Vs Thailand: Adu Ngotot Demi Poin Perdana

"Nanti pengamanan akan diperkuat di wilayah Plaza Barat, Timur, lalu masuk dari TVRI, parkir Senayan dan FX. Kami lakukan pemeriksaan dan penggeledahan," kata Albert di GBK, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

Albert melanjutkan, ada 12 pintu dan delapan yang terbuka. "Itu semua diperiksa dan streril. Kami lakukan geledah karena di sekitar ring road ada toko yang menjual makanan dan minuman," ungkap Albert.

Selain itu, bakal ada penggeledahan kepada tas suporter untuk mencegah adanya hal tak diinginkan.

"Kemarin saya sampaikan ada sistem yang kurang terkoordinir. Ada pintu yang terbuka sepuluh pintu. Kami cegah hal kemarin tak terjadi lagi," jelas Albert.

Selain itu, sistem scanning juga dilakukan pada tiket barcode. Penyekatan pun dilakukan dari batas tempat duduk suporter.

"Semua jumlah akan kami tambah. Kami akan lihat. Pokoknya kami minimalisir agar peristiwa kemarin tak terjadi," jelas Albert.

Sampai sekarang, jumlah penonton yang dipastikan hadir sekitar 7 ribuan. Sementara, ada 100 pendukung Thailand yang hadir.

"Kami lakukan penyekatan. Jika ada riak seperti itu kami lakukan persuasif," ungkap dia.

Baca Juga:

Iwan Bule: Saya Siap Mati Demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Khusus untuk pemain dan official kedua tim akan ada pengamanan khusus. Baik pengawalan di lokasi maupun menuju hotel dan bandara.

"Termasuk nanti untuk keluar. Kami siapkan pengamanan untuk medis," jelas Albert.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan. (MP/Kanugrahan)
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan. (MP/Kanugrahan)

Di tempat berbeda, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, polisi akan mengamankan dengan cara yang humanis. "Intinya semua harus satu komando," kata Harry.

Sementara Dandim 0501/ JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, sekitar seribu personel TNI dikerahkan mengamankan laga sepak bola ini.

"Ada seribu personel. Dari Brigif 1, Resimen Arhanud 1, lalu ada dari Korem 051 dan 052," jelas Wahyu.

Pengamanan ini akan ditempatkan di setiap ring mulai dari ring 1 sampai 4. "Kami bareng Polisi," jelas Wahyu.

Menurut Wahyu, pengamanan ini lebih banyak daripada laga Indonesia vs Malaysia kemarin

"Kalau kemarin ada 780 personel. Kami antisipasi kejadian yang kemarin sehingga peristiwa kemarin terulang lagi," jelas Wahyu. (Knu)

Baca Juga:

Menpora Imam Nahrawi: Atas Nama Pemerintah Indonesia Kami Minta Maaf

#Timnas Italia #Indonesia Vs Thailand #Polisi #TNI-Polri
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Sebelumnya, Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Kosmas
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang yang meninggal dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
YLBHI juga mengecam pembatasan akses informasi dengan melarang media meliput dan mematikan konten live di platform seperti TikTok.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan