75 Tahun British Council di Indonesia, Luncurkan Program Altermatter


Kolaborasi seniman Indonesia dan Inggris untuk menciptakan produk ramah lingkungan. (Foto: Merahputih.com/Zulthan Vigilio)
MENYAMBUT hari jadi ke-75, organisasi internasional Inggris untuk hubungan budaya dan pendidikan, yaitu British Council, meluncurkan program inisiatif terbaru bertajuk Altermatter. Program ini sebentuk tanggapan atas tantangan global.
Altermatter merupakan lokakarya kolaborasi antara seniman Inggris dengan Indonesia untuk menciptakan suatu produk baru dengan menggunakan bahan-bahan yang sustainable dan ramah lingkungan.
Program ini menandai kontribusi British Council Indonesia untuk mendukung industri seni, budaya, pendidikan, dan bahasa Inggris di Tanah Air.
Melalui seni, budaya, pendidikan, dan bahasa Inggris, British Council Indonesia berupaya membangun koneksi, kesepahaman, dan rasa percaya di antara masyarakat Inggris Raya dengan dunia.
“Seni dapat mencerminkan budaya, nilai suatu bangsa, menghubungkan dengan seluruh dunia, dan perubahan sosial yang kuat," ujar Summer Xia, Country Director Indonesia & Director South East Asia British Council, dalam konferensi pers di Go-Work Pacific Place, Jakarta, pada (17/10).
Baca juga:
British Council dan Kamibijak Upayakan Media Yang Lebih Inklusif

Peluncuran program ini untuk mencapai tujuan tersebut. British Council berkasad menyatukan para seniman dari Inggris dan Indonesia untuk berkolaborasi menciptakan suatu karya yang bertanggung jawab pada lingkungan.
Program ini juga menjadi kesempatan British Council berpartisipasi menanggapi isu keberlanjutan di Indonesia. “Ini menjadi suatu kesempatan besar bagi kami untuk menanggapi isu keberlanjutan sekaligus memajukan komitmen kami terhadap seni,” tambahnya.
Sejak kehadirannya di Indonesia, British Council berkomitmen mendukung seni dan industri kreatif Indonesia melalui kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan organisasi masyarakat sipil. “Tentu ini menjadi program yang menguntungkan bagi sesama," lanjutnya.
Program Altermatter ini akan berpusat pada lokakarya desain antara seniman Indonesia dengan Inggris dalam mengembangkan produk yang menggunakan material ramah lingkungan.
Baca juga:
'Suara Harmoni Kalimantan' Hibur Penikmat Seni di Galeri Indonesia Kaya

Dalam program ini, British Council Indonesia percaya bahwa seni memerlukan pendekatan alternatif untuk mengedepankan kelestarian lingkungan.
Salah satu desainer Indonesia bernama Prashasta Adiandini menjadi peserta program Altermatter dan bekerja sama dengan material desainer dari Skotlandia, Renuka Ramanujam. Keduanya berkolaborasi menghadirkan tas belanja dengan bahan alternatif.
Tas ini dibuat dengan warna alami dan bahan lokal dari Indonesia dan Skotlandia. Tas ini juga dirancang tidak hanya untuk mengurangi polusi plastik, tetapi juga menyaring kontaminan logam di saluran air.
“Semoga kedepannya karya ramah lingkungan ini bisa menginspirasi para desainer lain, lalu dari sini juga kita bisa belajar pentingnya merawat dan memanfaatkan lingkungan,” tutup Adiandini. (zvw)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia

Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat

Inggris Ancam Israel Bakal Akui Negara Palestina, Jika Krisis Kemanusia Berlanjut

Jelang Pemakaman, Jenazah Ozzy Osbourne akan Dibawa Melewati Kota Birmingham

Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Kena Heatstroke, Puluhan Orang Jatuh Sakit di Royal Ascot

David Beckham, Gary Oldman, dan Roger Daltrey akan Terima Gelar Kebangsawanan di Penghargaan Ulang Tahun Raja Inggris

Mobil Seruduk Pendukung dalam Parade Kemenangan Liverpool, Polisi Tangkap 1 Orang Tegaskan bukan Aksi Terorisme

Mobil Seruduk Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Terluka

Wolf Alice Ledakkan Panggung Musik dengan 'Bloom Baby Bloom' & Umumkan Album Baru 'The Clearing' yang Menggebrak
