5 Fakta tentang Lumpia Semarang, Sudah Tahu?


Lumpia
LUMPIA dengan cita rasanya yang gurih, asin, manis, merupakan kuliner legendaris dari Tiongkok. Dibuat dari kulit berbahan tepung terigu dengan isian rebung, telur dan daging ayam atau udang.
Kehadiran rebung menjadikan lumpia memiliki aroma yang khas. Meski tidak semua orang menyukai rebung, banyak travellers yang memburu kuliner ini saat berlibur di Semarang.
Di balik rasanya yang lezat, lumpia menyimpan banyak fakta. Apa saja fakta tersebut? Dapatkan jawabannya di sini.
1. Kuliner legendaris
Lumpia telah ada sejak abad ke-19. Negara asalnya adalah Tiongkok. Di Indonesia, lumpia yang paling terkenal ada di Semarang. Lumpia Semarang pertama diciptakan oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe yang menikah dengan perempuan Indonesia, Mbok Wasih.
Makanan ini dijajakan pertama kali saat pesta olahraga GANEFO di era pemerintahan Presiden Soekarno berlangsung. Awalnya lumpia Semarang berisi rebung dan daging babi. Kemudian dimodifikasi dengan daging ayam dan udang.
2. Perlambang kemakmuran
Lumpia atau lun pia adalah makanan khas Imlek. Warnanya yang kuning keemasan dan berbentuk gulungan dianalogikan sebagai batangan emas simbol kekayaan. Kehadiran lumpia di hari Imlek menjadi perlambang kekayaan dan kemakmuran.
Nah, jadi enggak heran kan kalau lumpia kerap hadir di Hari Imlek? Maknanya amat bagus.
3. Beragam modifikasi lumpia
Kini lumpia telah menjadi jajanan yang tersebar di berbagai kota. Tidak melulu dibuat dalam versi asli yang menggunakan rebung. Tapi juga ada yang dimodifikasi memakai bengkuang agar aromanya lebih disukai orang.
Di Bandung, bahkan ada lumpia basah yang dibuat dari orak-arik telur dan tauge, lalu dibungkus dengan kulit berbahan terigu. Di Jakarta, lumpia ada yang diisi dengan bihun. Di Yogyakarta, lumpia ada pula yang dimasak dari campuran wortel dan bengkuang. Karena tidak menggunakan ayam atau udang, harganya juga jadi lebih murah.
4. Berasal dari kata Olympia
Tidak banyak orang yang mengetahui silsilah lumpia Semarang. Lumpia buatan Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasih berasal dari kata Olympia.
Dikisahkan, keduanya dahulu menjual lumpia di pasar malam Belanda, Olympia Park. Dari nama Olympia Park ini lah kata Olympia diambil. Enggak sangka, kan?
5. Pengolahan rebung makan waktu lama
Enggak usah protes kalau harga lumpia asli mahal. Selain dibuat dari ayam dan udang, lumpia juga menggunakan rebung yang pengolahannya membutuhkan waktu sampai satu bulan.
Dengan waktu pengolahan yang lama, proses fermentasi rebung jadi sempurna. Dan ini tentu saja berdampak pada kelezatan rasa rebung.
Dari lima fakta tentang lumpia tersebut, Anda sudah tahu fakta yang mana? (*)
Mau makan lumpia Semarang enak di mana? Dapatkan jawabannya di sini.
Bagikan
Berita Terkait
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed
