5 Cara Hadapi Ketakutan Menikah


Ilustrasi pernikahan. (Foto: Unsplash/Drew Coffman)
MERAHPUTIH.COM - KASUS kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) nan makin marak menerbitkan tren marriage is scary. Warganet ramai mengungkapkan keluhan dan keresahan mereka lewat tren tersebut. Terungkap, banyak yang takut menikah.
Ketakutan akan menikah rupanya sejurus dengan data yang ditunjukkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia 2024. BPS mencatat angka pernikahan mengalami penurunan. Pada 2023, ada sebanyak 1.577.255 pernikahan yang dicatatkan, sedangkan pada 2022 ada 1.705.348. Ada penurunan sebanyak 128.093.
Dalam tahap tertentu, kondisi ketakutan akan menikah bisa menjadi gamophobia. Meski terlihat tidak membahayakan, gamophobia yang tak mendapatkan pertolongan bisa makin parah. Gamophobia menyebabkan penderitanya merasa kesepian dan sendirian sehingga bermasalah dalam menjalin hubungan sosial dengan keluarga dan pasangan.
Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi perasaan takut menikah dan berumah tangga. Seperti dilansir American Psychological Association, kamu bisa menerapkan lima cara ini untuk menghadapi tren marriage is scary.
1. Pahami arti pernikahan
Memahami kembali makna pernikahan membuat sedikit harapan baru. Pernikahan bukan hanya soal cinta dan kebahagiaan, melainkan juga tentang saling bantu, kompromi, dan kerja sama. Penting bagi setiap orang untuk memainkan perannya di rumah dengan baik dan sesuai.
2.Bangun kesadaran diri
Pernikahan merupakan hubungan yang akan berlangsung dalam waktu yang panjang. Oleh karena itu, buatlah keputusan menikah dengan kesadaran penuh. Dengan membangun kesadaran diri, seseorang jadi paham kekuatannya, kelemahannya, serta nilai-nilai hidupnya.
Orang yang punya kesadaran diri baik. Akan memperlakukan dirinya lebih baik, punya self bounderies.
Baca juga:
3. Komunikasi terbuka dengan pasangan
Komunikasi menjadi kunci utama dalam hubungan yang sehat. Sebelum menikah, penting untuk berbicara terbuka dengan pasangan tentang harapan, kekhawatiran, dan tujuan bersama guna mengurangi ketidakpastian dan membangun kepercayaan satu sama lain.
4. Positive thinking
Memang menikah bukan hanya soal yang indah, dinamika dan masalah ialah bumbu-bumbu dalam pernikahan. Namun, itu bukan alasan diri terjebak dalam kerisauan takut akan menikah. Menikah juga ada hal baiknya, seperti tentang kebersamaan, dukungan emosional, dan peluang untuk tumbuh bersama pasangan.
Dengan berfokus pada hal positif, seseorang dapat mengurangi rasa cemas.
5. Fokus pada diri sendiri
Setiap orang memiliki jalan hidup, takdir serta nasib yang berbeda. Rasa khawatir melihat pernikahan buruk yang dialami orang lain bukan berarti sama akan dialami diri.(tka)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta

Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya

5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu

3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja

Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng

5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting

Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun

Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian

Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?

BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
