5 Agenda Prioritas Presiden Jokowi pada 2023


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pengantar dalam acara Catatan Akhir dan Awal Tahun Kantor Staf Presiden (KSP). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
MerahPutih.com - Kantor Staf Presiden siap mengawal lima agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada tahun 2023.
Kelima agenda prioritas Presiden Jokowi tersebut yakni, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam; optimalisasi sumber energi bersih dan peningkatan ekonomi hijau; peningkatan perlindungan hukum, sosial, politik dan ekonomi untuk rakyat; melanjutkan digitalisasi ekonomi agar UMKM Indonesia segera naik kelas; serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara dan Program Strategis Nasional.
"KSP akan mengawal dan memastikan bahwa agenda prioritas dan kebijakan Presiden tidak hanya terkirim, tapi sampai dengan baik ke tingkat bawah," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada acara Catatan Akhir dan Awal Tahun KSP di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (27/12).
Baca Juga:
Jokowi Sebut Larangan Jual Rokok Batangan Demi Kesehatan
Moeldoko menyampaikan, sepanjang 2022 Kantor Staf Presiden telah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Presiden Jokowi, yakni mengawal program prioritas nasional dan program strategis nasional (PSN).
Meskipun menghadapi situasi cukup sulit pada 2021-2022, jelas Moeldoko, Kantor Staf Presiden bisa bekerja dengan baik.
"Saya juga telah mendapat perintah untuk memetakan dari sekian banyak program strategis nasional itu kondisinya seperti apa," ujarnya, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Jokowi Harap Bendungan Sadawarna Naikkan Produksi Beras Indramayu
"Saya ingin meletakkan bagaimana PSN dari 53 yang kita kenal sekarang terakhir seperti apa? Bendungan seperti apa? Jalan tol seperti apa? Kereta api seperti apa? Dan seterusnya. Kami juga mengelola isu-isu strategis agar situasi kondusif," imbuh Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan bahwa di tahun 2023 dunia akan menghadapi kondisi yang penuh gejolak, ketidakpastian, kompleks dan ambigu, di mana situasi tersebut akan bergerak dinamis dan sulit diprediksi.
Namun dengan memahami kondisi yang kompleks tersebut, sambung dia, Indonesia diharapkan dapat membentuk strategi manajemen krisis yang tepat untuk memastikan bahwa semua tujuan bisa tercapai. (*)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Kesal Tamu Undangan Kaesang Minta Selfie dengan Anies
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Lebih dari 130 Peserta Ramaikan PEVS 2025, Momentum Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Nasional

Investasi di Jabar Diganggu Ormas Berbentuk Premanisme, Moeldoko: Tumpas Saja!

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
