Historivia

4 Pahlawan Nasional Berlatar Belakang Pujangga

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 07 Mei 2018
4 Pahlawan Nasional Berlatar Belakang Pujangga

Sukarno dan Buya Hamka. (Foto/congkop.xyz)

Ukuran:
14
Audio:

GELAR Pahlawan Nasional tak melulu jatuh kepada tokoh pejuang revolusi fisik. Di antara segudang nama para pejuang, terselip sosok-sosok berlatar belakang pujangga.

Mereka merupakan dedengkot dunia sastra Indonesia sekaligus tokoh pergerakan. Abdoel Moeis, misalnya, selain giat menulis novel juga aktif bergerak di Sarekat Islam.

Penggubah novel Salah Asuhan tersebut bahkan masuk Volksraad mewakili Central Sarekat Islam (CSI). Lantaran jasa besarnya bagi bidang sastra dan pergerakan, para sastrawan terkemuka Indonesia bersepakat menetapkan tanggal kelahiran penerjemah novel Miguel de Cervantes, 3 Juli, sebagai Hari sastra Indonesia (HSI).

Pemilihan tersebut, menurut sasatrawan Taufiq Ismail pada pertemuan para sastrawan di Bukittinggi, Sumatra Barat, 2013 silam, didasarkan atas peran aktif Abdoel Moeis pada masa pergerakan nasional. "Selain itu Abdoel Moeis juga mempunya banyak karya sastra fenomenal," katanya seperti dilansir Antara.

Selain Abdoel Moesi, masih ada beberap sosok lain berlatar pujangga berlabel Pahlawan Nasional. Penasaran? Simak ulasan 4 Pahlawan Nasional Berlatar Belakang Pujangga;

Abdoel Moeis

Abdoel Moeis atau Abdul Muis merupakan orang yang pertama kali ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh presiden Sukarno lewat Keppres No. 218 Tahun 1959. Beliau lahir pada 3 Juli 1883 di Sungai Puar, Sumatera Barat lalu meninggal dunia pada 17 Juni 1959 di Bandung, Jawa Barat.

Semasa hidupnya, selain dikenal sebagai tokoh politik Sarikat Islam, Abdul Muis juga seorang sastrawan. Novel “Salah Asuhan” yang diterbitkan Balai Pustaka pada 1928 menjadi bukti dari skill kesusastraannya. Maka tak heran jika para sastrawan menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Sastra Indonesia.

Abdoel Moeis. (Foto/wikipedia)
Abdoel Moeis. (Foto/wikipedia)

Buya Hamka

Pria bernama asli Abdul Malik Karim Amrullah ini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No. 113/TK/2011. Pria yang lebih dikenal Hamka (nama pena) ini lahir di Nagari Sungai Batang, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908 dan meninggal 24 Juli 1981.

Selain terlibat langsung dalam gerilya di hutan sekitar Medan, Buya Hamka dikenal juga sebagai orang yang memiliki pemikiran keagamaan, pendidikan modern Islam, dakwah, politik yang diterapkannya bagi kemajuan umat. Namun Hamka yang banya dikenal lewat karya sastranya berupa novel dengan judul “Di Bawah Lindungan Ka’bah” dan “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”.

Buya Hamka. (Foto/konfrontasi.com)
Buya Hamka. (Foto/konfrontasi.com)

Mr. Muhammad Yamin, S.H.

Muhammad Yamin ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 88/TK/1973. Ia lahir pada 24 Agustus 1903 di Talawi, Sumatera Barat lalu wafat pada 17 Oktober 1962 di Jakarta. Beliau terkenal setelah mempolopori Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Yamin memulai karir kepenulisannya dalam jurnal Jong Sumatera, sebuah jurnal berbahasa Belanda pada 1920. Dua tahun berselang, Yamin baru berani tampil di khalayak ramai sebagai penyair. Karyanya berjudul "Tanah Air" menjadi kumpulan puisi modern Melayu pertama yang pernah dipublikasi.

Koleksi kedua, “Tumpah Darahku” terbit pada 28 Oktober 1928, yang penting sebab saat itu beliau dan beberapa bapak pendiri bangsa memutuskan menghormati satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Tahun itu pula terbit drama beliau, “Ken Arok dan Ken Dedes”.

Mr. Muhammad Yamin, S.H. (Foto/snap361.com)
Mr. Muhammad Yamin, S.H. (Foto/snap361.com)

Tengku Amir Hamzah

Amir Hamzah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No. 106/TK/1975. Beliau lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara pada 28 Februari 1911. Ia merupakan keturunan bangsawan Melayu Kesultanan Langkat di Sumatera Utara.

Selama hayatnya, Amir Hamzah telah menulis 50 puisi, 18 buah puisi prosa dan beragam karya lainnya. Berkat karya-karyanya, Amir disebut sebagai “Raja Penyair Zaman Poedjangga Baroe” dan satu-satunya penyair tanah air berkelas internasional dari zaman pra-Revolusi Nasional Indonesia.

Tengku Amir Hamzah. (Foto/YouTube)
Tengku Amir Hamzah. (Foto/YouTube)

(Zai)

#Buya Hamka #Puisi #Karya Seni
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Lifestyle
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Museum MACAN menggelar pameran GORENGAN Bureau. Karya tersebut merupakan milik Adi Sundoro.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Lifestyle
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Museum MACAN menggelar pameran The Sea is Barely Wrinkled. Pameran ini menampilkan karya perupa asal Jepang, Kei Imazu.
Soffi Amira - Sabtu, 24 Mei 2025
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
ShowBiz
Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Samsara akan ditampilkan ke hadapan para penikmat seni Yogyakarta pada 5 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas dan Jakarta pada 13-15 Desember 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Fun
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?
Sinopsis membantu audiens untuk mengetahui apakah sebuah karya sesuai dengan minatnya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?
Fun
Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa
BWCF 2024 akan digelar di kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi dan Kota Jambi pada 19-23 November 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa
Fun
Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024
Art Jakarta digelar akhir pekan ini.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 05 Oktober 2024
Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024
Lifestyle
Eugene Museum in Bali Dibuka 2026
Eugene Museum in Bali adalah museum permanen yang terletak di tengah tanaman hijau subur dan lautan.
Dwi Astarini - Selasa, 24 September 2024
Eugene Museum in Bali Dibuka 2026
Lifestyle
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Dikemas secara kontemporer melalui musik dan tari dengan cara yang baru melalui gabungan akting, tari, vokal dengan penari sebagai alur dalam pertunjukan.
Dwi Astarini - Minggu, 22 September 2024
Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Bagikan