3 WNI Dipastikan Aman di Tengah Kudeta Niger


Arsip- Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha ditemui di Jakarta, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)
MerahPutih.com - Niger tengah dilanda krisis politik setelah kudeta yang dilancarkan militer terhadap pemerintah terpilih negara itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan, kondisi tiga warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Niger dalam kondisi aman.
Meskipun tidak memiliki perwakilan di Niger, tetapi pemerintah Indonesia melalui KBRI Abuja di Nigeria telah menghubungi para WNI yang bekerja di negara Afrika Barat tersebut. Diketahui, wilayah akreditasi KBRI Abuja meliputi Niger.
Baca Juga:
Pertemuan Presiden Jokowi-Xi Jinping Buahkan 8 Kesepakatan
“Ada tiga WNI yang bekerja di daerah Taaoua. Mereka sudah dihubungi KBRI dan dipastikan kondisinya aman,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha kepada sejumlah media di Jakarta, Selasa (1/8), dikutip Antara.
Selain ketiga WNI tersebut, KBRI juga mencatat satu WNI bekerja di Ibu Kota Niamey, tetapi pada saat kudeta berlangsung sejak 26 Juli lalu dia sedang mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
“KBRI Abuja bersama konsul kehormatan kita di Niger akan terus memantau situasi di sana,” tutur Judha.
Awal pekan ini, tentara Niger yang menamakan diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) mengumumkan kudeta melalui televisi, tidak lama setelah menahan Presiden Mohamed Bazoum di kediamannya.
Mereka menyebut situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk sebagai alasan melancarkan kudeta.
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Baca Juga:
Tiongkok Bersiap Hadapi Kemungkinan Buruk Perang dengan Barat
Junta militer yang merebut kekuasaan di Niger pekan lalu menuduh Prancis merencanakan serangan untuk membebaskan Presiden Bazoum yang ditahan dan mengembalikan pemerintah yang digulingkan.
Di lain pihak, Prancis membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah Prancis hanya berupaya melindungi warga negara dan kepentingannya di Niger.
Uni Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan negara-negara lain termasuk Prancis telah mengutuk tindakan junta yang menggulingkan pemerintah terpilih Niger. (*)
Baca Juga:
Menteri Selandia Baru Mengundurkan Diri Setelah Kecelakaan dalam Kondisi Mabuk
Bagikan
Berita Terkait
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif

Hingga Malam Ini, Sudah 57 WNI Berhasil Dievakuasi Keluar dari Nepal

Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan

Penyebab Kematian Diplomat Zetro Leonardo Purba Belum Terkuat, Kemenlu Jadikan Prioritas

Menlu Sugiono Pastikan Pendidikan Anak-Anak Zetro Leonardo Purba Akan Ditanggung Pemerintah

Jenazah Diplomat Zetro Disemayamkan di RSPAD, Pemakaman di TPU Sari Mulya Tangsel Kamis

Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Sebut akan Diautopsi di Lima lalu Dipulangkan

Kemenlu Tanggapi PBB Terkait dengan Unjuk Rasa, Ikuti Arahan Presiden
