3 Hal Langka Ini akan Terjadi di Yogyakarta Saat Equinox

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 23 September 2020
3 Hal Langka Ini akan Terjadi di Yogyakarta Saat Equinox

Fenomena Fase Equinox (Time and Date)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Fenomena Equinox akan terjadi di Kota Yogyakarta, Rabu (23/9). Peristiwa tahunan ini menimbulkan beberapa fenomena langka di wilayah Indonesia termasuk di Kota Gudeg

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menjelaskan, Equinox adalah suatu fenomena alam dimana posisi matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa.

Baca Juga

Pasir Putih nan Lembut dan Perahu Pinisi di Tanjung Bira

Berikut 3 fenomena langka yang akan terjadi di Kota pelajar ini

1. Suhu Udara Memanas

Saat posisi Matahari berada tepat diatas garis Katulistiwa, radiasi yang diterima dipermukaan cukup maksimal. Hal ini mengakibatkan suhu udara yang dirasakan lebih panas dari biasanya. Ia memperkirakan suhu udara tertinggi dapat mencapai 36 derajat celcius.

Pada umumnya, suhu maksimum di Yogyakarta berkisar antara 30 hingga 32 derajat celcius.

Fenomena Equinox ini pun menurut dia terjadi dua kali dalam satu tahun. Equinox dapat dirasakan pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September atau ketika memasuki peralihan musim.

2. Benda tanpa Bayangan

Fenomena Equinox turut menimbulkan hari tanpa bayangan (Kulminasi). Saat Kulminasi terjadi, Matahari akan berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.

"Sehingga bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," tutur Reni.

Untuk wilayah Yogyakarta, kulminasi diperkirakan terjadi paling cepat pukul 11.00 WIB.

Hilangnya bayangan juga akan terjadi pada bangunan- bangunan tinggi serta manusia di wilayah Yogyakarta. Masyarakat bisa memanfaatkan moment ini untuk mengambil foto benda tanpa bayangan.

3. Telur Berdiri tegak

Fenomena Equinox turut dapat membuat telur berdiri tegak tanpa penyangga. Hal ini terjadi lantaran saat equinox terjadi, Bulan dan Bumi berada dalam garis yang sejajar. Garis sempurna itu menghasilkan keseimbangan kekuatan sempurna yang dibutuhkan untuk mendirikan telur.

Baca Juga

Haul Sultan Agung, Kasunan Surakarta Adakan Upacara Adat Wilujengan

BMKG Yogyakarta mengimbau masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak saat ingin mengabadikan moment langka ini. Selain itu masyarakat diminta banyak minum dan memasukkan cairan dalam tubuh agar tidak mudah dehidrasi dan kelelahan.

Selain itu masyarakat diminta menjaga kesehatan tubuh dan menghindari terlalu lama berakitiftas diluar rumah saat terik menyengat. (Teresa Ika/Yogyakarta)

#Equinox #Yogyakarta
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Bagikan