3.700 Kamar Hotel Siap Dijadikan Lokasi Isolasi OTG di Kawasan Jakarta

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 19 September 2020
3.700 Kamar Hotel Siap Dijadikan Lokasi Isolasi OTG di Kawasan Jakarta

Tes swab di Kota Banda Aceh, beberapa waktu lalu. (Antara Aceh/Khalis)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebanyak 27 hotel di Jakarta siap dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19. Keseluruhan hotel berkapasitas sekitar 3.700 kamar.

“Saya rasa sudah cukup. Termasuk salah satu syaratnya itu adalah diharapkan bisa di per wilayah, jadi ada wilayah Jakarta Utara, Barat, Selatan dan seterusnya seperti itu udah bisa terpenuhi saat ini,” ungkap Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/9).

Maulana mengatakan, persiapan hotel untuk isolasi pasien COVID-19 masih difokuskan di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga:

BNPB Tunggu Kriteria Hotel Ruang Karantina Corona dari Pemprov DKI

“Kita sudah melakukan lebih dari dua kali koordinasi ya semenjak dalam minggu ini untuk mencari kriteria apa yang disampaikan oleh pemerintah. Termasuk syarat-syaratnya dan seterusnya. Kemudian kami juga secara internal juga memberikan melakukan rapat konsolidasi untuk menanyakan siapa-siapa saja berminat,” jelasnya.

Maulana pun merinci jumlah hotel yang tersedia di Jakarta yang akan digunakan untuk isolasi pasien positif COVID-19.

“Ada bervariatif totalnya jumlahnya masing-masing. Kalau kayak di Jakarta Pusat itu sekitar 1.605 kamar yang tersedia dari 11 Hotel, cukup banyak. Di Jakarta Selatan ada 5 hotel dengan totalnya 557 kamar,” sebutnya.

Kemudian di Jakarta Timur itu ada empat hotel dengan total 587 kamar. Kemudian di Jakarta Barat ada lima hotel dengan total jumlah kamar 602 unit dan Jakarta Utara itu ada dua hotel dengan total 360 kamar.

”Jadi masing-masing bervariatif itu yang baru masuk sampai saat ini ya. Kita tetap terus komunikasi jika nanti kemudian hari ada yang berminat. Jenis hotelnya bintang 2 dan bintang 3 sesuai dengan permintaan oleh pemerintah,” jelas Maulana.

Salah seorang warga Bintan tes usap (swab) karena diduga kontak erat dengan pasien positif COVID-19 beberapa waktu lalu (Nikolas Panama)
Salah seorang warga Bintan tes usap (swab) karena diduga kontak erat dengan pasien positif COVID-19 beberapa waktu lalu (Nikolas Panama)

Saat ini, kata Maulana pihaknya tinggal menunggu permintaan dari pemerintah. Dia mengatakan tidak semua hotel-hotel ini serta merta langsung diambil semua untuk isolasi, tapi bertahap.

“Jadi melihat nanti kan kita melihat nanti daripada okupansinya daripada di Wisma Atlet seperti itu. Nah jadi yang kemarin kami sudah juga bicara dengan Kasatgas, kami mengusulkan kita pakai apa limit ya, mungkin kalau di Wisma Atlet sudah 80 , baru kita ambil seperti itu,” jelas Maulana.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat karantina, ia mengatakan penggunaan hotel tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan melihat tingkat okupansi Wisma Atlet.

"Kemarin kami sudah bicara dengan Kepala Satgas, kami usulkan kita pakai limit, Semisal di Wisma Atlet 80% sudah terisi, baru kita ambil,” jelas Yusran.

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Rp 100 Miliar Tanggung Akomodasi Isolasi OTG di Hotel Berbintang

Hotel-hotel tersebut juga telah siap menjalankan protokol kesehatan penanganan COVID-19, apalagi sebelumnya setiap hotel juga telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Hotel ini kan sudah memiliki basic protokol kesehatan. Memang kewajiban kami utamanya adalah melayani untuk akomodasi. Jadi protokol kesehatan itu sudah kami lakukan, dari PHRI sudah ada. Di sisi lain nanti dari Satgas atau Gugus Tugas akan melakukan training juga bagaimana pengelolaan bila ada pasien dan seterusnya,” kata Maulana.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto juga telah menegaskan bahwa Pemerintah Pusat memiliki dana yang cukup untuk penyediaan tempat isolasi di hotel bintang 2 dan 3.

Hal ini merupakan upaya pemerintah agar pasien dengan gejala ringan tidak melakukan isolasi mandiri yang berpotensi menularkan kepada keluarga.

"Pemerintah (Pusat) menyediakan dananya. Kami sudah punya exercise-nya dan dana pemerintah cukup untuk itu,” kata Airlangga. (Knu)

Baca Juga:

15 Hotel Tempat Karantina Pasien Corona Ada di Jakarta Pusat

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan