225 Bayi dan 398 Balita di DIY Terpapar COVID-19


Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 225 Bayi dan 398 Balita di DIY Terpapar COVID-19.
Selain itu, catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) ada 313 ibu hamil yang positif COVID-19.
Baca Juga
Awal Agustus, Jumlah Kasus Kematian Isoman di DIY Turun Drastis
"Sebanyak 418 perempuan yang kehilangan suami karena COVID-19, serta ada belasan perempuan kepala keluarga yang terpapar COVID-19,"kata Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY Nelly Tristiana di Yogyakarta, Senin (16/8).
Selain itu, tercatat 120 anak di DIY yang menjadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19. Nelly memastikan angka tersebut bisa terus bertambah karena verifikasi masih terus dilakukan.
Pihaknya akan segera mengalokasikan Dana Keistimewaan (Danais) untuj membantu perempuan dan anak-anak terdampak COVID-19.
"Danais untuk penanganan COVID-19, DP3AP2 DIY merencanakan mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan spesifik tadi perempuan dan anak," katanya.

Namun, Dinas P3AP2 juga masih membuka Posko bantuan untuk memberi kesempatan masyarakat umum atau perusahaan memberi sumbangan.
Selama ini beberapa jenis bantuan yang telah disalurkan meliputi kebutuhan makanan, bantuan untuk ibu menyusui, ibu hamil, serta perempuan kehilangan keluarga berupa pembalut, pompa ASI, serta susu.
"Bantuan untuk bayi dan balita meliputi botol susu dan sikat, makanan bayi, baju bayi, dan handuk. Kalau bayi yang masih ada ibunya diutamakan untuk minum ASI," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menyebut siap menjamin keberlanjutan pendidikan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 melalui Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (RSPA) DIY.
Meski demikian, anak yatim piatu yang akan ditanggung oleh Dinsos DIY bakal dipastikan terlebih dahulu ada atau tidaknya pengampu dari saudara dekat, termasuk ada atau tidaknya kepemilikan aset.
"Apakah dia punya aset, seperti rumah, atau dia masih punya keluarga, bulek kah, bude, atau pakde. Oleh karena itu, harus ditanyakan dulu. Jika dia memang sudah sebatang kara, tidak punya apa-apa, dia tidak ada yang mengampu, kami punya balai," katanya. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Satgas COVID-19: Wanita Hamil dan Ibu Menyusui Bisa Divaksin
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
