2.500 Relawan Siap Bantu Ruangguru Lewat Program ‘ruangpeduli’

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 14 Desember 2020
2.500 Relawan Siap Bantu Ruangguru Lewat Program ‘ruangpeduli’

Para relawan tergerak hatinya untuk membantu kesetaraan pendidikan di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UNTUK memperingati Hari Relawan Internasional pada 5 Desember 2020 kemarin, Ruangguru membuka pendaftaran program relawan ruangpeduli sejak 26 November 2020 hingga 13 Desember 2020. Saat ini sudah tercatat lebih dari 2.500 orang telah mendaftarkan diri untuk menjadi relawan ruangpeduli.

“Kepedulian masyarakat Indonesia terhadap pendidikan yang lebih baik jelas terbukti. Seiring dengan Hari Relawan Internasional, sudah lebih dari 2.500 orang mendaftar menjadi relawan. Hal ini menjadi suatu kehormatan bagi kami, sebab visi yang telah kami gagas untuk mewadahi kebutuhan tantangan pendidikan di Indonesia juga didukung masyarakat,” kata Belva Devara, Founder dan Direktur Utama Ruangguru.

“Kami ingin memberikan rasa hormat dan terima kasih setulusnya kepada masyarakat atas kepeduliannya. Mari bersama berjuang untuk memberi sumbangsih yang lebih besar bagi pendidikan berkualitas di Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga:

CEO Ruangguru Belva Tetap Untung Besar Meski Sudah Mundur dari Stafsus Presiden

2.500 Relawan Siap Bantu Ruangguru Lewat Program ‘ruangpeduli’
Beberapa wilayah masih belum menikmati mekanisme pendidikan yang efektif. (Foto: Unsplash/Nguyen Khanh Ly)

Animo masyarakat menjadi relawan ruangpeduli membuktikan penelitian yang dilakukan oleh salah satu lembaga statistik global, Gallup. Pada 2018, Gallup merilis hasil survei yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki jumlah relawan terbanyak di dunia, yakni 53 persen dari total relawan di seluruh dunia.

Relawan yang mendaftar di ruangpeduli tersebar merata, mulai dari Aceh hingga Papua. Para kandidat relawan ruangpeduli bertekad agar keterlibatan mereka akan membantu menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.

“Pengalaman program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah pelosok Jawa Timur membuat saya sadar bahwa ketidakmerataan pendidikan terjadi di sekitar kita. Saya menemukan banyak siswa SMP yang bahkan belum mengenal simbol operasi matematika dan juga minimnya menjaga kebersihan diri,” ujar Rizki Maulana, salah satu relawan ruanggpeduli asal Bekasi.

Baca juga:

KPK Evaluasi Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

Nurul Khalizah, kandidat relawan asal Papua yang tinggal di pusat kota merasa beruntung karena masih dapat menjangkau pendidikan yang efektif. Ia juga bersemangat untuk membantu pemerataan pendidikan, terutama di Indonesia bagian Timur.

“Banyak teman di pelosok Papua yang berhenti sekolah pada jenjang tertentu dan bahkan tidak mendapat sarana pendidikan, sehingga menimbulkan tingginya angka tuna aksara,” tutup Nurul. (and)

Baca juga:

Inti Pendidikan Adalah Pembentukan Karakter, Bukan Kepintaran

#Sistem Pendidikan Indonesia #Pendidikan Anak #Pendidikan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Hari Santri mengingatkan kita bahwa kemerdekaan ini juga lahir dari perjuangan tulus kaum santri yang berjuang tanpa pamrih.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Merupakan bagian dari Program Kerja Wali Kota Jakarta Timur Bidang Pendidikan bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Indonesia
Presiden Tegaskan Pendidikan Anak sebagai Investasi Utama, Siapkan SMA Garuda dan Sekolah Terintegrasi
Presiden meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meninjau kemungkinan pembagian buku tulis gratis untuk siswa sehingga beban orangtua bisa berkurang.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Presiden Tegaskan Pendidikan Anak sebagai Investasi Utama, Siapkan SMA Garuda dan Sekolah Terintegrasi
Indonesia
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Presiden Prabowo juga menggencarkan rogram revitalisasi gedung sekolah, serta peningkatan kesejahteraan guru, baik kenaikan gaji maupun tunjangan guru. ?
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Indonesia
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Kehadiran mahasiswa IKJ akan menjadi penggerak utama dalam menghidupkan Kota Tua.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Indonesia
Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren
Negara harus hadir memastikan keamanan dan kenyamanan para santri yang tinggal dalam jangka waktu lama di lingkungan pesantren.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren
Indonesia
Sekolah Garuda Hadir, Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge
Anak-anak berprestasi dengan kecerdasan di atas rata-rata dapat meraih mimpi mereka, termasuk yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
Sekolah Garuda Hadir, Anak Tukang Tambal Ban Yakin Bisa Kuliah di Cambridge
Indonesia
SMA Pradita Dirgantara Jadi Sekolah Garuda, AHY Sebut Tingkatkan Kualitas SDM
SMA Pradita Dirgantara merupakan salah satu dari 12 sekolah di Indonesia yang menjadi sekolah transformasi Sekolah Garuda.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
SMA Pradita Dirgantara Jadi Sekolah Garuda, AHY Sebut Tingkatkan Kualitas SDM
Indonesia
Sekolah Garuda Resmi Diperkenalkan, Murid Berprestasi Yakin Bisa Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri
Sekolah Garuda resmi diperkenalkan. Murid berprestasi pun yakin bisa meraih mimpi untuk kuliah di luar negeri.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Sekolah Garuda Resmi Diperkenalkan, Murid Berprestasi Yakin Bisa Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri
Indonesia
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Faktanya, kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Bagikan