1500 Bahasa akan Hilang di 2100


Sebagian bahasa di dunia bakal punah di 2100. (Foto: Unsplash/Leonardo Toshiro Okubo)
BAHASA ternyata tidak abadi. Dari sekian banyak bahasa yang manusia pakai sehari-hari di dunia ini, sebagiannya akan punah di tahun 2100. Studi dari Australian Nation University (ANU) mengatakan bahwa dari sekitar 7000 bahasa di dunia, separuhnya terancam hilang.
Studi tersebut menyebutkan setidaknya ada 1500 bahasa paling berisiko hilang di 2100. "Kami menemukan kalau tidak intervensi segera, kehilangan bahasa bisa meningkat tiga kali lipat hanya dalam 40 tahun ke depan. Pada akhir abad ini, 1500 bahasa bisa hilang dari peradaban," kata Profesor Lindell Bromham yang mengerjakan studi tersebut seperti dilansir laman Euro News (4/1).
Baca Juga:

Studi yang rilis di jurnal Nature Ecology dan Evolution itu membeberkan berbagai faktor yang bisa membuat bahasa terancam punah. Total ada 51 pemicu penyebab bahasa-bahasa ini dalam bahaya. Menurut hasil penelitian Profesor Bromham, dari total 51 faktor tersebut ada beberapa poin yang tak terduga. Studi tersebut mengidentifikasikan salah satu pemicu punahnya bahasa adalah pelajaran bilingual di sekolah yang mulai terabaikan.
Para peneliti pun menekankan perlunya kurikulum yang mendorong kemahiran bahasa lokal dan penggunaan bahasa yang dominan secara regional. Bukan cuma soal pelajaran bahasa di sekolah, pembangunan jalanan yang semakin banyak juga jadi faktor penting dalam hilangnya suatu bahasa.
Baca Juga:
Belajar Bahasa Inggris Berkurikulum Standar Internasional Secara Daring
Makin banyak jalanan yang menghubungkan kota dan berbagai area, bahasa asli suatu daerah akan terkalahkan oleh bahasa yang lebih dominan, bahasa Inggris contohnya. Menurut penelitian itu juga, Australia jadi negara yang punya kemungkinan kepunahan bahasa yang paling tinggi secara global.

Sebelum kolonialisasi Eropa, ada lebih dari 250 bahasa yang digunakan di Australia. Namun, hari ini hanya ada sekitar 40 bahasa, dan itupun hanya sedikit yang diajarkan ke anak-anak. Tidak hanya Australia, melihat dari studi UNESCO, ada beberapa wilayah dengan bahasa yang paling banyak punah, yaitu Afrika, Siberia Timur, Siberia Tengah, Australia Utara, Amerika Tengah, Dataran Tinggi Pasifik Barat Laut, dan Oklahoma.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahasa-bahasa tersebut tidak punah. Para peneliti menyebut, banyak bahasa yang diprediksi akan hilang di abad ini masih memiliki penutur yang fasih. Dengan demikian, masih ada peluang untuk berinvestasi dalam mendukung komunitas untuk merevitalisasi bahasa pribumi agar tetap lestari untuk generasi mendatang. (rey)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kolaborasi Unik, Berani Coba Coca Cola Rasa Oreo?

Pentingnya Lagu Anak-Anak untuk Tumbuh Kembangnya, Waspadai Nyanyian Berbahasa Asing

Headphone Unik ini Bisa Bersihkan Telinga dalam 35 Detik

Savoreat, Robot Printer Makanan 3D

Brian Grubb Lakukan Wakeskating dan BASE Jumping dari Gedung Pencakar Langit Dubai
Nasib Penjaga Keamanan Konser Taylor Swift, Sempat Viral, Sekarang Terpental

Karakter Antagonis di 'Lord of the Rings' Jadi Inspirasi Nama Genus Baru Kupu-Kupu

Bicara Dua Bahasa Sejak Muda Bisa Kurangi Risiko Demensia

Astronot UEA Kirimkan Ucapan Idul Fitri dari Luar Angkasa

Restoran di Jepang Hadirkan Mesin Penjual Daging Beruang
