12 Orang Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, 17 Dilaporkan Hilang


Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menunjukan gambar korban pembunuhan dukun pengganda uang, Kamis (6/4). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Polda Jawa Tengah memastikan sebanyak 12 orang menjadi korban dukun pengganda uang pelaku Slamet Tohari (43) dan Budi Santoso (46) di Banjarnegara.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dalam pers rilis di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (6/4).
Kapolda Luthfi mengatakan, pelaku membunuh korbannya dengan cara memberikan minum yang dicampur sianida dan obat penenang saat melakukan ritual.
Baca Juga:
Polisi Temukan 12 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang
"Jumlah korban bertambah dari 10 korban menjadi 12 orang. Modus pelaku membunuh korban dengan mengiming-imingi bisa menggandakan uang Rp 70 juta jadi Rp 7 miliar," kata Lutfi
Mantan Kapolresta Surakarta ini mengatakan, mereka menghabisi korban dengan
memberikan minum yang dicampur sianida. Motif pelaku karena ekonomi menipu korban untuk membayar hutang.
Pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman mati atau seumur hidup
"Kami juga mendapatkan laporan ada 17 orang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Tiga orang korban telah kita identifikasi. Pembunuhan dilakukan mulai 2020," kata dia.
Baca Juga:
Helikopter Wisatawan Jatuh di Vietnam, 2 Orang Tewas
Kabid Labfor Kombes Slamet Iswanto mengatakan, pihaknya mulai melakukan identifikasi jenazah tersebut di Polres Banjarnegara, Jawa Tengah pada Selasa 4 April 2023. Hasilnya ditemukan, 2 butir serbuk (apotas) dan dua butir tablet.
"Dua butir potas positif mengandung zat potasium sianida. Sedangkan, dua butir tablet mengandung klonidin," kata Slamet.
Ia mengatakan, sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral.
Slamet menjelaskan, potasium sianida mampu merusak efek merusak sel-sel. Dalam rentang waktu sekitar 1 menit sampai 5 menit, efek obat itu mematikan korbannya.
"Jika ditelan dalam jumlah yang cukup banyak, orang bisa meninggal dalam 5 menit. 12 korban itu positif mengandung sianida di tubuhnya," katanya.
Dia menambahkan dalam praktiknya, kedua pelaku menggunakan dua zat tersebut sebagai syarat dalam ritual penggandaan uang. Pelaku diminta untuk menelan dua zat tersebut.
"Korban yang tak berdaya langsung dikubur di lahan pertanian milik pelaku," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Polisi Temukan Warga Boyolali Tewas di Rumah Penuh Luka
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menunjukan gambar korban pembunuhan dukun pengganda uang, Kamis (6/4). (MP/Ismail)
Bagikan
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran

Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing

Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta

UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan

Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih: 15 Pelaku Ditangkap Polisi

Mengejutkan, Ada 'Oknum Aparat' di Balik Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
