100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf, Ini Sosok Menteri yang Patut Dievaluasi

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 30 Januari 2020
100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf, Ini Sosok Menteri yang Patut Dievaluasi

Presiden Jokowi. Foto: Biro Setpres

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Mahasiswa yang mengatasnamakan diri Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) menyatakan bahwa Joko Widodo dan KH Maruf Amin harus melakukan evaluasi terhadap pemerintahannya di 100 hari kerja usai dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Dalam menyikapi 100 hari kerja pemerintahan Presiden Jokowi-iKH Maruf Amin, BEM NUS memandang bahwa beberapa Menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju ini memiliki catatan penting.

Baca Juga

100 Hari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Apa Saja yang Sudah Dikerjakan?

Ia berharap besar Presiden Jokowi melakukan evaluasi hingga jika perlu dilakukan reshuffle terhadap nama-nama menteri yang mereka sebut.

Nama-nama menteri tersebut antara lain Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan pejabat setingkat menteri yakni Jaksa Agung ST Burhanuddin.

“Jokowi untuk segera mendiskualifikasi mentri-mentri dan pejabat negara yang paling sering dikritisi masyarakat, diantaranya Terawan Agus Putranto, Yasonna Laoly, Fachrul Razi, Prabowo Subianto dan Jaksa Agung ST Burhanuddin,” kata BEM NUS Hengki Primana dalam keterangan persnya, Kamis (30/1).

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. Foto: Setkab

Catatan kritis mengapa Prabowo perlu dicopot, karena persoalan catatan kelam dugaan pelanggaran HAM masa lalu serta tidak memiliki ketegasan apapun terkait dengan konflik perairan Natuna.

“Prabowo Subianto dinilai tidak layak mengemban tugas Mentri Pertahanan karena masih memiliki dosa pelanggaran HAM masa lalu serta kurang tegas menyikapi permasalahan di laut Natuna,” jelas Hengki.

Baca Juga

PAN SIapkan Kritik Konstruktif ke Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Kemudian kepada Menkum HAM Yasonna H Laoly, BEM NUS menganggap bahwa kader PDI Perjuangan itu tidak bisa membedakan mana kepentingan dirinya sebagai petinggi partai politik dan mana kepentingan dirinya sebagai Menteri yang melayani rakyat.

Salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah terkait kasus Harun Masiku yang menjadi tersangka kasus dugaan suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Ada menteri yang campurkan urusan hukum dengan partai,” imbuhnya.

Selanjutnya tentang Menkes Terawan Agus Putranto, Hengki menyebut bahwa Menteri dari kalangan dokter itu dianggap gagal dalam menyikapi kemelut BPJS Kesehatan, khususnya terkait dengan premi BPJS Kesehatan yang naik di seluruh kelas.

“Kita meminta statemen Istana bahwa hari ini ada gelagat tidak baik, dimana Menkes gagal tentang pengelolaan BPJS,” tegasnya.

Selain itu tentang Jaksa Agung. BEM NUS mengaku sangat kecewa dengan statemen ST Bahruddin yang menyebutkan jika tragedi Semanggi I dan Semanggi II di era orde baru bukan bagian dari kasus pelanggaran HAM berat.

“Semanggi I dan Semanggi II bukan pelanggaran berat, Jaksa Agung macam apa ini,” teriak Hengki.

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Foto: Setkab

Menurut Hengki, nama-nama Menteri yang disebutnya itu lebih banyak membuat masyarakat resah dibanding memberikan solusi pemerintahan pusat agar on the track.

“Menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju tersebut kami nilai lalai dalam memberikan solusi kerja serta pernyataannya sering menimbulkan polemik di masyarakat,” paparnya.
Hengki.

Baca Juga

Bidang Ekonomi Masih Jadi Tantangan Terbesar Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Sikap ini, kata Hengki, dilakukan karena Mahasiswa sudah merasa bosan dengan janji manis Moeldoko untuk merealisasikan tuntutan mereka itu.

“Mahasiswa sudah bosan menerima janji-janji dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan berdasarkan rujukan dari peristiwa aksi #Reformasidikorupsi sebelumnya, yang mana tidak terpenuhinya janji Jokowi," jelas dia. (Knu)

#Presiden Jokowi #Prabowo Subianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks
Isu Surpres Presiden Prabowo ke DPR untuk pergantian Kapolri Listyo Sigit Prabowo mulai ramai dibicarakan publik sejak Jumat (12/9) kemarin.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks
Indonesia
Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
Pesawat kepresidenan Presiden Prabowo mendarat di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali sekitar pukul 12.00 WITA, setelah pesawat itu lepas landas dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (13/9) pagi.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
Indonesia
Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo
DPR RI tidak akan terlibat dalam Komisi Reformasi Polri karena mereka nantinya yang akan mengawasi komisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo
Indonesia
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat
Pertemuan para tokoh GNB dengan Presiden Prabowo akan membahas mengenai perkembangan terakhir dan kondisi terkini bangsa Indonesia.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat
Indonesia
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya
Kursi Menko Pulkam dan Menpora kini masih kosong. Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, hanya menunggu waktu saja,
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya
Indonesia
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Seluruh prosesi pengangkatan dan pemberhentian ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Indonesia
Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi
Presiden RI, Prabowo Subianto, dinilai ingin melepas orang-orang di era Jokowi. Empat dari lima menteri yang dicopot pernah bertugas di era Jokowi.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi
Indonesia
Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'
Alasan politis terkait dengan upaya meredam ketegangan atau kontroversi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'
Indonesia
Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan mengatakan, reshuffle kabinet Prabowo cukup mengejutkan. Ia mengatakan, kabinet ini berfokus pada ekonomi dan hukum.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum
Indonesia
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Prabowo melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota DPR Fraksi Gerindra di Kertanegara, Senin (8/9) malam.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Bagikan