YouTube Peringatkan Pengguna Tetap Sopan Berkomentar Sebelum Memposting
Sabtu, 05 Desember 2020 -
YOUTUBE baru-baru ini mengambil langkah baru untuk menyingkirkan penindasan, ujaran kebencian dan jenis komentar jahat lainnya.
Langkah tersebut dilakukan YouTube dengan memperkenalkan fitur baru yang akan mengingatkan pengguna untuk 'menjaga komentar tetap sopan', ketika sistem otomatisnya mendeteksi komentar yang mungkin menyinggung.
Baca Juga:
Seorang YouTuber Sengaja Bakar Mobil Seharga Rp2,3 Miliar, Ini Alasannya
Perubahan tersebut akan diluncurkan di Android. Kemudian selanjutnya diluncurkan lebih luas ke sejumlah platform lainnya, meski belum jelas kapan waktunya.
Fiturnya mirip dengan yang baru-baru ini diterapkan oleh Instagram. Sebelum komentar diposting, pop-up akan muncul dengan pengingat untuk 'menjaga komentar tetap sopan'.
Kemudian, pengguna dapat mengedit komentar atau tetap mempostingnya. YouTube mencatat melihat pengingat tidak selalu berarti ada komentar yang melanggar aturannya atau akan dihapus.

Pembaruan tersebut merupakan bagian upaya YouTube untuk mengurangi perkataan yang mendorong kebencian dan membuat platformnya nyaman bagi semua creator.
Selain pop-up, YouTube juga menguji fitur baru untuk YouTube Studio, yang secara otomatis memfilter 'komentar yang berpotensi tidak pantas dan menyakitkan', untuk memudahkan para pembuat video agar tidak melihatnya.
Lalu, YouTube akan melakukan upaya baru mulai tahun depan untuk mengevaluasi dalam fitur monetisasi. YouTube mengatakan meski 'mendengar kekhawatiran' dari beberapa konten kreator, saat ini belum ada cara yang baik untuk menyelidiki klaim tersebut. YouTube tidak memiliki data tentang bagaimana para konten kretor mengidentifikasi.
Baca Juga:

Untuk mengatasi hal itu, YouTube akan meminta pemilik channel untuk secara sukarela mengungkapkan informasi tentang jenis kelamin, orientasi seksual, ras, dan etnis mereka.
"Kami kemudian akan melihat dengan cermat bagaimana konten dari komunitas yang berbeda diperlakukan dalam sistem penelusuran dan penemuan dan monetisasi," tulis YouTube seperti yang dikutip dari laman engadget.
Sementara itu, YouTube mencari kemungkinkan pola kebencian, pelecehan dan diskriminasi yang bisa memengaruhi beberapa komunitas lebih dari yang lain. YouTube mengatakan akan mengungkapkan temuannya, dan mereka berkomitmen akan bekerja keras untuk memperbaiki masalah yang diungkapnya.
Namun, YouTube tidak memberikan secara detail berapa lama pekerjaan tersebut akan berlangsung, atau kapan survei akan meluas ke luar Amerika Serikat. (ryn)
Baca Juga: