X Hadirkan Fitur Edit Pesan untuk Pengguna iOS

Rabu, 04 September 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - X (dulunya Twitter) berencana untuk meluncurkan fitur mengedit pesan, tetapi dengan beberapa batasan.

Platform media sosial milik Elon Musk itu menghapus fitur populer seperti Circle, yang memungkinkan pengguna berbagi unggahan dengan audiens secara terbatas.

Lalu, ia kembali mengaktifkan fitur lain yang tak disukai oleh para pengguna, seperti tanda centang biru berbayar. Kini, tampaknya X mendengarkan masukan dari penggunanya dan akan menerapkan perubahan.

Nantinya, pengguna di X dapat mengedit pesan setelah dikirim. Hal itu diungkapkan oleh teknisi utama X, Mike Anderson.

Baca juga:

Elon Musk Disebut Sebar Ujaran Kebencian, Presiden Venezuela Blokir Akses X 10 Hari

Pada 31 Agustus 2024 lalu, Anderson mengunggah tangkapan layar percakapan teks bertuliskan "Edit DM baru saja diluncurkan di iOS!"

Meskipun spesifikasi fiturnya masih dirahasiakan, tetapi pengguna bisa mengedit pesan tanpa batas waktu. Namun, ada juga kelemahannya.

Jadi, pengguna hanya diperbolehkan melakukan lima kali pengeditan per pesan, kemudian gambar serta pesan terenkripsi tidak disertakan.

Selain itu, fitur ini hanya tersedia di iOS, sehingga pengguna Android harus menunggu hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca juga:

Inggris Bakal Tetapkan Denda 10 Persen Dari Pendapatan ke Platform Media Sosial

Elon Musk kini sedang menghadapi permasalahan hukum
Elon Musk kini sedang menghadapi permasalahan hukum. Foto: Billboard
>Perubahan ini juga dianggap membantu Musk untuk memenangkan hati pengguna X. Sebab, ia sedang menghadapi permasalahan hukum yang sedang berlangsung.

Mengutip The Sun, sang miliarder baru-baru ini dituduh membentuk komite aksi politik bernama American PAC untuk melemahkan proses demokrasi pada Pilpres AS 2024.

PAC diduga memasang iklan di X yang berjanji untuk mendaftarkan pemilih. Namun, sebenarnya mengumpulkan informasi dari pengguna di negara bagian yang belum menentukan pilihannya.

Hal itu pun memicu penyelidikan oleh Menteri Luar Negeri Michigan. Kemudian, negara bagian lainnya diperkirakan akan mengikuti langkah tersebut.

Baca juga:

Pemimpin Chechnya Pakai Cybertruck Tesla, Undang Elon Musk ke Rusia

Kemudian, Musk juga sudah menemukan musuh baru, yaitu seluruh negara bagian Brasil. Setelah terlibat perselisihan dengan hakim Mahkamah Agung Brasil, ISP Brasil mulai memblokir akses ke platform tersebut.

Hakim pengadilan, Alexandre De Moraes, memerintahkan Musk untuk melarang tujuh akun yang dituduh menjual informasi yang salah dan politik ekstremis. Namun, Musk tidak mematuhinya.

Selain itu, beberapa perusahaan telah menyatakan keraguannya mengenai iklan di samping konten ujaran kebencian. Musk sendiri menghadapi kritik karena menulis tweet yang mendukung teori konspirasi dan topik ofensif lainnya.

Nilai jaringan media sosial tersebut telah merosot sejak berada di bawah kendalinya pada 2022. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, Fidelity menilai, saham Musk dan mitranya sekitar 72% lebih rendah dibandingkan saat akuisisi. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan