Wawancara Khusus dengan Mantan Teroris: Tawaran Uang Ratusan Juta dan Ancaman Lewat SMS
Sabtu, 27 Mei 2017 -
Ali Fauzi, mantan teroris sekaligus adik kandung Amrozi dan Ali Imron, kini sudah tobat dan menjadi pendamping bagi mantan teroris yang tertangkap atau mengajak pelaku teror bertobat.
Meski sudah menyatakan 'keluar' dari dunia teroris, bukan berarti Ali hidup tenang. Godaan itu kerap menghampiri. Bahkan, ada yang setengah memaksa disertai ancaman.
Ali mengisahkan, selama jadi orang yang menyadarkan rekan-rekannya, banyak tawaran menggiurkan dari para pelaku teroris di dalam jaringan lama. Uang ratusan juta pernah disodorkan untuk memberikan pelatihan merakit bom dan gerilya lapangan.
"Tapi saya tidak mau mengingkari jiwa saya. Saya sudah off. Ke depannya saya terus istqomah untuk jadi agen bersama para korban," katanya dalam wawacara khusus dengan Angga Yudha dari Merahputih.com, Jumat (7/4).
Tawaran memberikan pelatihan merakit bom dan gerilya darat itu sebanding dengan ancaman yang diterimanya. Ancaman dan hujatan masuk ke dalam pikirannya melalui SMS. Bahkan lewat media sosial Facebook.
"Pertama grogi dan tidak bisa tidur. Dianggap murtad dan anjingnya NKRI. Tapi bagi saya perbedaan itu hal biasa," tandasnya.
Baca tulisan berikutnya wawancara dengan mantan teroris di: Ketika Mantan Teroris Bertemu Korbannya