Waspada, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Kembali di Atas Dua Ribu per Hari
Selasa, 11 Oktober 2022 -
MerahPutih.com - Penambahan kasus harian COVID-19 kembali mencapai angka dua ribuan per hari. Ada penambahan kasus harian di Indonesia tepatnya 2.077, Selasa (11/10).
Dengan demikian, terjadi lonjakan drastis dibanding kemarin yaitu Senin (10/10) yang jumlahnya mencapai 1.195.
Baca Juga:
Penambahan hari ini, maka total kasus konfirmasi positif COVID-19 secara nasional mencapai 6.448.220, sejak kasus pertama diumumkan pemerintah pada Maret 2020.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hari ini melaporkan, untuk kasus aktif juga dilaporkan naik sebanyak 521. Sehingga total kasus aktif tinggal menjadi 16.392.
Sementara itu, untuk angka positivity rate harian COVID-19 hari ini tercatat 6,18 persen. Angka ini berada di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen.
Kemenkes melaporkan dalam 24 jam terakhir jumlah orang yang diperiksa sebanyak 33.586 orang dengan angka positivity rate 6,18 persen.
Adapun jumlah spesimen yang diperiksa dalam kurun waktu yang sama sebanyak 73.573 dengan angka positivity rate 5,59 persen.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Virus Jadi Makin Ganas Setelah Divaksin COVID-19
Kemenkes melaporkan angka kesembuhan hari ini mencapai 1.540 orang, dan total pasien sembuh mencapai 6.273.593.
Sementara untuk angka kematian hari ini tercatat 16 orang, dan total kasus kematian mencapai 158.235 orang. Kemenkes mencatat hari ini ada 4.805 orang yang berstatus suspek.
Untuk menekan dampak virus COVID-19, Kementerian Kesehatan telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster COVID-19.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat. Sebab ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan.
Kementerian Kesehatan juga mendorong seluruh kepala daerah baik gubernur maupun bupati/walikota untuk terus menjalankan vaksinasi COVID-19 bekerjasama dengan pihak-pihak lainnya.
Aparatur juga menerapkan strategi “jemput bola” guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksin. (Knu)
Baca Juga: