Wafda Saifan Kisahkan Pengalaman Menarik di Film 'Sampai Jadi Debu'
Senin, 05 April 2021 -
KISAH kehilangan seorang ibu yang ditampilkan pada film 'Sampai Jadi Debu' sederhana, namun mungkin terjadi pada kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang membuat aktor Wafda Saifan, sempat ragu untuk terlibat dalam film tersebut.
Wadfa mengaku dirinya tidak sanggup membayangkan, bila dia kehilangan ibu, terlebih disaat dia memerankan sosok anak yang kehilangan ibunya.
Baca Juga:
Pada film 'Sempat Jadi Debu', Wafda memerankan sosok Damar, anak dari seorang Ibu yang menderita Alzheimer. Sementara karakter Ibu yang menderita Alzheimer tersebut diperankan oleh Cut Mini.

Saat Wafda merasa keraguan, dia tidak tinggal diam dan berusaha mengatasi keraguan dan kekhawatirannya, dengan bercerita pada teman yang berprofesi sebagai psikolog.
Wafda mendapat masukan untuk menyingkirkan rasa khawatir dan rasa takutnya, lantaran di dalam hidup selalu ada risiko.
"Meski sempat takut, akhirnya saya memutuskan untuk ambil kesempatan. Benar saja, selama syuting energinya luar biasa, setiap masuk set selalu merinding," jelas Wafda, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Sedikit informasi, Damar merupakan seorang anak bungsu yang lahir di keluarga dengan adat Jawa. Sebagai seorang anak terakhir yang biasanya tidak punya ruang untuk bersuara, Damar memiliki pemikiran sendiri yang disampaikan.
Terlebih Damar bekerja di ibu kota yang membuat pikirannya lebih terbuka. Apa yang dia inginkan dan situasi yang dia alami, membuat konflik yang digambarkan pada film 'Sempat Jadi Debu'.
Pada film 'Sampai Jadi Debu', Yasamin Jasem akan menjadi lawan main Wafda. Yasamin berperan sebagai Laras, kekasih Damar. Dalam film tersebut, Damar yang tidak pernah bicara soal masalahnya jadi bersikap beda di hadapan Laras.
"Karena aku enggak tahu masalah Damar, akhirnya tahu apa yang terjadi dan aku mencoba mengerti," tutur Yasamin menjelaskan karakternya
Baca Juga:
Sementara untuk pemeran Ibu, aktris cut Mini mengatakan baru pertama kalinya memainkan karakter seseorang yang mengidap penyakit Alzheimer.
Ketika membaca sinopsis dan skenario, Cut mini banyak menggali serba-serbi tentang penyakit tersebut lewat pengalaman rekannya. Kemudian cut mini juga mencari informasi dengan menonton film-film ynag menampilkan karakter dengan penyakit Alzheimer, serta berdiskusi dengan sutradara.
Adapun karakter Ibu yang diperankan oleh Cut Mini, hanya mengingat Damar dan suami yang sebenarnya sudah meninggalkannya. Disaat penyakitnya kambuh, karakter yang dia perankan mencari-cari suami, namun sang anak tak pernah memberitahukan kenyataanya.
"Semua susah, scene per scene, tapi sutradara sangat menjaga karakter, saya tidak pernah dilepas, dia tetap jaga saya seperti pemain lain," jelas Cut Mini. (Ryn)
Baca Juga:
Brodo X ONIC Rilis Film Dokumenter untuk Hapus Stigma Negatif Esports