Si 'Baron' yang Ahli Menyamar

Rabu, 02 Juni 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

DI BUMI banyak sekali hewan yang sangat ahli dalam berkamuflase, dari mulai serangga hingga reptil. Beberapa divantaranya ada yang hanya bisa berkamuflase 'sewajarnya' tapi sejumlah hewan lainnya bisa melakukan penyamaran dengan sempurna. Salah satunya yakni Ulat Baron.

Ulat Baron merupakan 'ahli kamuflase sejati'. Saat ulat tersebut memposisikan dirinya dengan sempirna di atas daun pohon mangga, ulat tersebut nyaris tak terlihat, bahkan bila kamu sudah mengetahui posisi ulat tersebut.

Baca Juga:

Menato Kucing Peliharaanya, Seorang Model Dikecam Pencinta Hewan

Secara alami, sejumlah hewan mengembangkan kamuflase untuk membuat diri mereka sulit dikenali oleh predator. Beberapa hewan bahkan memiliki tingkat kamuflase yang cukup baik, dengan menyesuaikan warna lingkungannya.

Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, Ulat Baron atau Euthalia Aconthea, merupakan hewan asli India dan Asia Tenggara, Hewan tersebut telah berevolusi untuk berbaur dengan latar belakang pilihannya dengan sangat baik, hingga hampir tak mungkin terlihat.

Ulat baron sangat ahli dalam berkamuflase, khususnya di habitat aslinya (Foto: wikimediacommons.org)

Kupu-Kupu nymphalid bertelur di punggung daun mangga, kemudian dari telur itulah ulat 'ahli kamuflase' yang dikenal sebagai baron muncul.

Seiring bertambahnya ukuran, larva mengembangkan haris kuning di punggungnya, dan tambahan seperti jarum pinus yang membantunya menavigasi lingkungan dengan lebih baik.

Baca Juga:

Unik, Petani Jepang Gunakan Burung Hantu Untuk Pengendali Hama

Bila sedang tak berkamuflase, ulat baron tak terlihat mengesankan. Tambahan seperti cabang di kakinya justru terlihat aneh. namun, bila melihatnya di habitat aslinya yang sejajara sempurna dengan batang daun mangga, ulat itu tampak sangat mengesankan.

Sekalipun kamu mengetahui bahwa ulat tengah duduk di atas daun mangga, tapi kamu perlu fokus untuk membedakannya dari latar belakangnya, karena efek kamuflase alaminya.

Baron biasa berevolusi menjadi 'ahli kamuflase' untuk meningkatkan peluangnya menghindari predator hingga mencapai tahap kupu-kupu.

Sementara setelah menjadi kupu-kupu nymphalid, hampir tak bisa berkamuflase dengan lingkungan. Karena kupu-kupu jantan berwarna coklat dan betina berwarna hijau pucat. (Ryn)

Baca Juga:

Peneliti Temukan Spesimen Burung Langka, Setengah Jantan Setengah Betina

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan