UEA Akan Pasarkan Senapan SS2 Pindad di Timur Tengah

Senin, 14 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Timur Tengah - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) setelah sebelumnya melakukan pertemuan bilateral dengan Arab Saudi. Presiden Jokowi direncanakan berada di UEA selama dua hari, Minggu (13/9) hingga hingga hari ini Senin (14/9).

Dirilis setkab.go.id, Pemerintah UEA menyetujui kerja sama lisensi senapan SS2 dan pemasaran amunisi Pindad di wilayah Timur Tengah. Persetujuan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pindad (Persero) dan Continental Aviation Services saat forum bisnis yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, di Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/9) waktu setempat.

“Dalam pertemuan itu dibahas mengenai beberapa hal, tentang isu ekonomi dan non ekonomi, seperti kerjasama pertahanan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Dalam situs web resmi Pindad, SS2 adalah senapan serbu versi baru diproduksi sejak 2006. Produksi SS2 untuk menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan. Seperti pendahulunya SS1, SS2 bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih serta pengumpanan magasen.

Perbedaan dengan SS1 adalah hentakan yang kecil saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang. Penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras. Ekoran maupun rumah mekanik terbuat dari alumunium panduan. Keduanya disambung dengan dua buah pena yang dapat dibuka untuk pembongkaran dan pemeliharaan.

(SS2-V5 KAL. 5.56 MM, foto: pindad.com)

Laras SS2 memiliki enam alur dengan putaran 178 mm (1:7 in) dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe). Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian yaitu tipe standar (SS2-V2), untuk lomba (SS2 V4), serta seri komando (SS2-V5).

Menurut Menlu Reto, UEA merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia di Timur Tengah. Nilai perdagangan mencapai 4,25 miliar dolar AS tahun 2014, dan Indonesia menikmati surplus 748 juta dolar AS.

Di bidang investasi, UEA memiliki potensi sovereign wealth funds cukup besar. UEA salah satu investor besar dari Timur Tengah ke Indonesia. Selain melakukan investasi portofolio, UEA juga melakukan investasi langsung dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 25,365 juta dolar AS di tahun 2014.

 

Baca Juga:

Senjata Pindad Antarkan TNI Juara Dunia

Sambangi Pindad, Jokowi Kucurkan Dana Rp 700 Miliar

Presiden Jokowi Pasarkan Alutsista Dalam Negeri ke Negara Arab

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan