Tuai Kontroversi, Ini Alasan Drama Snowdrop Tidak Bisa Dihentikan

Minggu, 26 Desember 2021 - Iftinavia Pradinantia

K-DRAMA paling dinantikan, Snowdrop menerima kritik keras sejak proses produksi dimulai pada bulan Maret. Serial yang mengisahkan gerakan demokrasi di Korea Selatan ini terbukti sangat bermasalah. Warganet Korea di seluruh negeri terus mengekspresikan kemarahan mereka terhadap K-Drama tersebut. Sebuah petisi pun diselenggarakan secara besar-besaran untuk membatalkan siaran acara tersebut.

Namun dari hasil diskusi komunitas online baru-baru ini terkuak alasan mengapa sulit bagi JTBC untuk menghentikan produksi drama tersebut. Ada banyak faktor yang berperan dalam keseluruhan alasan mengapa Snowdrop kemungkinan besar akan terus disiarkan terlepas dari semua reaksi. Berikut alasannya.



1. Kontrak Disney Plus

Disney Plus
Kontrak eksklusif dengan Disney Plus (Sumber: Koreaboo)


Sebelumnya Snowdrop menjadi berita utama setelah bermitra dengan layanan streaming, Disney Plus. Ini adalah kesepakatan yang luar biasa karena serial JTBC akan menjadi salah satu drama Korea yang tayang di platform streaming tersebut. Snowdrop hanya tersedia untuk ditonton di platform streaming ini, yang membuat aksesibilitasnya semakin terbatas dibandingkan produksi lainnya.

Mengingat semua faktor ini, netizen berspekulasi bahwa kontrak antara JTBC dan Disney Plus tidak terukur dan melanggar kontrak semacam itu akan terbukti merugikan perusahaan penyiaran Korea. Meskipun jumlah pastinya tidak diketahui, banyak yang percaya ini mungkin menjadi alasan terbesar mengapa JTBC tidak dapat membatalkan produksi Snowdrop.

Baca Juga:

Netizen Minta Produksi K-Drama 'Snowdrop' Dihentikan, Ada Apa?


2. Investor Perusahaan Tiongkok

Tencent
Konglomerat Tiongkok menjadi investor utama (Sumber: Koreaboo)

Faktor besar lainnya yang mungkin menghalangi JTBC untuk membatalkan serial ini adalah investasi yang diterima K-Drama dari perusahaan China. Menurut laporan yang berbeda, dipastikan bahwa Snowdrop menerima investasi sebesar 100 miliar KRW dari perusahaan IT Tiongkok bernama Tencent.

Tencent merupakan platform layanan internet dan konglomerat besar Tiongkok. Sama halnya dengan kontrak Disney Plus, kesepakatan antara JTBC dan Tencent akan dipertaruhkan jika perusahaan penyiaran membatalkan Snowdrop. JTBC diwajibkan mengembalikan investasi dan juga membayar kembali uang yang telah mereka habiskan saat syuting produksi.

Baca Juga:

Tayang, Drakor Terbaru Tentang Exorcism



3. K-Drama JTBC Lain Until The Morning Comes

until the morning comes
Dua pemain Until the Morning Comes, Ha Seok-kyu dan Jung Yu-mi (Sumber: Koreaboo)

Terakhir, namun tidak kalah penting adalah drama JTBC lainnya, Until the Morning Comes. Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungan serial Korea lain dengan tuntutan pembatalan Snowdrop? Menurut netizen, itu karena Until the Morning Comes yang diangkat dari novel Tiongkok tersebut memiliki sentimen pemerintah yang mirip dengan Snowdrop. Drama ini juga menerima kritik karena plotnya.
Penulis asli novel tersebut mengkritik gerakan demokratisasi Hong Kong yang terjadi pada tahun 2019, bahkan sampai menyebut para pengunjuk rasa “malas.”

Meskipun plotnya tidak persis sama, ada elemen politik yang tumpang tindih di Snowdrop dan Until the Morning Comes. Artinya, jika JTBC membatalkan produksi Snowdrop, mereka akan “dipaksa” untuk membatalkan produksi Until the Morning Come. Drama itu sendiri telah melakukan syuting hingga episode ke-8, sehingga sangat sulit bagi tim produksi untuk mempertimbangkan untuk membatalkan serial tersebut. (Avia)

Jadi Pemeran Utama, Ini Peran Jisoo BLACKPINK di Drama 'Snowdrop'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan