Tuai Kontroversi, Ini Alasan Drama Snowdrop Tidak Bisa Dihentikan
Dua pemeran Snowdrop, Ji-soo (kiri) dan Jung Hae-in (kanan) (Sumber: Koreaboo)
K-DRAMA paling dinantikan, Snowdrop menerima kritik keras sejak proses produksi dimulai pada bulan Maret. Serial yang mengisahkan gerakan demokrasi di Korea Selatan ini terbukti sangat bermasalah. Warganet Korea di seluruh negeri terus mengekspresikan kemarahan mereka terhadap K-Drama tersebut. Sebuah petisi pun diselenggarakan secara besar-besaran untuk membatalkan siaran acara tersebut.
Namun dari hasil diskusi komunitas online baru-baru ini terkuak alasan mengapa sulit bagi JTBC untuk menghentikan produksi drama tersebut. Ada banyak faktor yang berperan dalam keseluruhan alasan mengapa Snowdrop kemungkinan besar akan terus disiarkan terlepas dari semua reaksi. Berikut alasannya.
1. Kontrak Disney Plus
Sebelumnya Snowdrop menjadi berita utama setelah bermitra dengan layanan streaming, Disney Plus. Ini adalah kesepakatan yang luar biasa karena serial JTBC akan menjadi salah satu drama Korea yang tayang di platform streaming tersebut. Snowdrop hanya tersedia untuk ditonton di platform streaming ini, yang membuat aksesibilitasnya semakin terbatas dibandingkan produksi lainnya.
Mengingat semua faktor ini, netizen berspekulasi bahwa kontrak antara JTBC dan Disney Plus tidak terukur dan melanggar kontrak semacam itu akan terbukti merugikan perusahaan penyiaran Korea. Meskipun jumlah pastinya tidak diketahui, banyak yang percaya ini mungkin menjadi alasan terbesar mengapa JTBC tidak dapat membatalkan produksi Snowdrop.
Baca Juga:
Netizen Minta Produksi K-Drama 'Snowdrop' Dihentikan, Ada Apa?
2. Investor Perusahaan Tiongkok
Faktor besar lainnya yang mungkin menghalangi JTBC untuk membatalkan serial ini adalah investasi yang diterima K-Drama dari perusahaan China. Menurut laporan yang berbeda, dipastikan bahwa Snowdrop menerima investasi sebesar 100 miliar KRW dari perusahaan IT Tiongkok bernama Tencent.
Tencent merupakan platform layanan internet dan konglomerat besar Tiongkok. Sama halnya dengan kontrak Disney Plus, kesepakatan antara JTBC dan Tencent akan dipertaruhkan jika perusahaan penyiaran membatalkan Snowdrop. JTBC diwajibkan mengembalikan investasi dan juga membayar kembali uang yang telah mereka habiskan saat syuting produksi.
Baca Juga:
Tayang, Drakor Terbaru Tentang Exorcism
3. K-Drama JTBC Lain Until The Morning Comes
Terakhir, namun tidak kalah penting adalah drama JTBC lainnya, Until the Morning Comes. Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungan serial Korea lain dengan tuntutan pembatalan Snowdrop? Menurut netizen, itu karena Until the Morning Comes yang diangkat dari novel Tiongkok tersebut memiliki sentimen pemerintah yang mirip dengan Snowdrop. Drama ini juga menerima kritik karena plotnya.
Penulis asli novel tersebut mengkritik gerakan demokratisasi Hong Kong yang terjadi pada tahun 2019, bahkan sampai menyebut para pengunjuk rasa “malas.”
Meskipun plotnya tidak persis sama, ada elemen politik yang tumpang tindih di Snowdrop dan Until the Morning Comes. Artinya, jika JTBC membatalkan produksi Snowdrop, mereka akan “dipaksa” untuk membatalkan produksi Until the Morning Come. Drama itu sendiri telah melakukan syuting hingga episode ke-8, sehingga sangat sulit bagi tim produksi untuk mempertimbangkan untuk membatalkan serial tersebut. (Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Lagi Wamil, Cha Eun-woo Tampil Spesial Jadi Pembawa Acara Jamuan Makan Malam APEC
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Sutradara ‘The Murky Stream’ Ungkap Sengaja Memilih Rowoon demi Menghilangkan Ketampanannya