Tsunami Setinggi 80 Meter Menghantam Maluku
Kamis, 17 Februari 2022 -
GEMPA berkekuatan 8,2 SR mengguncang Hila dan Lima di Pulau Ambon dan Pulau Seram, Maluku. Gempa yang terjadi pada 17 Februari 1674 tersebut menimbulkan Tsunami raksasa setinggi 80 meter. Kabarnya pada saat itu merenggut korban jiwa sekitar 2.322 orang. Selain itu, tsunami besar itu menghancurkan sekitar 13 desa. Peristiwa ini tercatat sebagai sebagai salah satu tsunami yang paling besar yang pernah terjadi di dunia.
Baca Juga:

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 – 20.00 waktu setempat, bertepatan dengan suasana perayaan Imlek yang sangat meriah di sekitar pasar. Guncangan yang sangat kuat terjadi di seluruh Pulau Ambon dan pulau-pulau sekitarnya, yang menewaskan 86 orang karena tertimpa runtuhan. Selain itu, banyak bangunan yang terbuat dari batu mengalami retakan dan tidak dapat digunakan kembali.
Seorang ahli botani asal Jerman yang menjadi saksi mata bencana besar tersebut, Georg Eberhard Rumpf atau dikenal dengan nama Rumphius. Rumphius adalah ilmuwan terkenal melalui karyanya Herbarium Amboinense. Banyak warga saat itu berada di dalam rumah yang terjebak di dalamnya. Rumphius menuliskan kejadian itu pada memoarnya.
Memoar itu menjadi catatan sejarah yang sangat penting tentang gempa bumi dan tsunami di Nusantara. Sayangnya memoar itu dirahasiakan oleh VOC. VOC khawatir tentang pendistribusian memoar tersebut menguntungkan para pesaingnya. Tetapi setelah Rumphius meninggal, memoar tersebut ditemukan oleh seorang pendeta bernama François Valentijn dan diterbitkan atas namanya sendiri. (frs)
Baca Juga: