Trinity Optima Production Terjun ke Bisnis OTT

Jumat, 21 Oktober 2022 - Andreas Pranatalta

PERUSAHAAN label rekaman dan manajemen Trinity Optima Production (TOP), semakin konsisten membangun ekosistem hiburan yang lengkap di penghujung 2022. Melalui Trinity Pictures, perusahaan kembali mengumumkan peluncuran serial terbaru Diary Putih Abu-Abu.

CEO Trinity Optima Production, Yonathan Nugroho mengatakan pihaknya sangat optimis serial ini mendapat sambutan baik dari penonton.

"Ketika mengetahui bahwa ini adalah debut akting perdana bagi semua anggota grup vokal Putih Abu-Abu, kami langsung sepakat untuk mendukung proses produksinya. Sebab, sudah menjadi komitmen kami sebagai perusahaan untuk aktif mendorong talent mengeksplorasi bakat di luar musik,” kata Yonathan dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.

Baca juga:

Setia Band Rilis Single Terakhir bersama Trinity Optima Production

Yonathan menilai grup vokal Putih Abu-Abu memiliki basis penggemar yang sangat baik dan solid, didukung oleh profesionalisme dan talenta masing-masing anggotanya.

Grup vokal ini terdiri dari enam perempuan yang terdiri dari Cheryll FS (Cheryll), Tiara Kamilah (Taya), Karina Amelia Putri (Karin), Alma Thania (Alma), Reikhansa (Rei), dan Neneng Intan (Intan). Putih Abu-Abu juga memiliki akun Youtube dengan tujuh juta subscribers dan views lebih dari 1,75 miliar views.

"Hal ini menjadi kunci agar debut di luar core musik bisa sukses. Jadi tidak asal lagi tren lalu terjun ke lini lain. Semua harus ada persiapan dan analisa pasar dan perilaku audiensnya,” tambah Yonathan.

Keputusan Trinity Optima Production untuk menjajaki bisnis konten di OTT berangkat dari analisa mendalam. Data dari Clarity Research Indonesia mencatat, pelanggan konten berlangganan atau subscription video on demand (SVOD) di Indonesia naik dari sekitar 200 ribu di 2016 menjadi 11,5 juta pengguna pada 2021. Bagi Trinity Optima Production, ini adalah sinyal baik terhadap masa depan konten digital.

Ditambah lagi, keberadaan iklan semakin bergeser dari TV atau media broadcast konvensional lainnya ke konten-konten yang diproduksi untuk OTT.

Baca juga:

Perusahaan Label Rekaman Ikut Kembangkan Dunia Esports

Trinity Optima Production Terjun ke Bisnis OTT
Indonesia dipandang sebagai pasar yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara. (Foto: Unsplash/Tech Daily)

"Hal ini membuat kami yakin bahwa konten di OTT bisa menghasilkan revenue stream baru dengan tambahan iklan yang masuk. Bedanya, standar penayangan iklan lebih dikurasi dan tidak memengaruhi jalan cerita maupun script. Konsumsi iklan dan permintaan format konten yang fresh adalah nilai tambah bagi OTT di mata kami, “ papar Yonathan.

Berdasarkan riset The Trade Desk dan Kantar berjudul Future of TV Indonesia 2022, Indonesia dipandang sebagai pasar yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara. Sebanyak 50 juta penonton di Indonesia bergantung pada OTT berbasis iklan, 42 persen di antaranya bersedia untuk menonton empat iklan atau lebih setiap jamnya demi mendapatkan konten gratis.

Serial Diary Putih Abu-Abu ini turut berkolaborasi dengan lintas industri, seperti sineas Hedy Suryawan selaku sutradara, Ria Imelda sebagai produser, dan ide cerita oleh Aria Baja. (and)

Baca juga:

Talenta Muda Indonesia Unjuk Gigi di Konser 'Hari Ini Indah'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan