Tote Bag, Lebih dari Sekadar Mengurangi Penggunaan Plastik

Kamis, 04 Maret 2021 - Andreas Pranatalta

CELANA oversize, topi kupluk, checkped pants, dan tote bag, begitu kira-kira style fesyen anak zaman sekarang. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah fenomena tote bag di Indonesia bukan lagi hanya sekadar tas untuk membawa barang belanjaan ketika ke supermarket, tetapi juga tren fesyen tersendiri.

Salah satu faktor yang membuat tren tote bag muncul adalah ketika pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai. Plastik ini biasanya sering kita pakai untuk meletakkan barang-barang bawaan dari pusat perbelanjaan atau toko swalayan.

Fenomena Fesyen Tote Bag, Lebih dari Sekadar Mengurangi Penggunaan Plastik
Bisa juga digunakan untuk membawa barang belanjaan. (Foto: Unsplash/Kevin Grieve)

Ketergantungan kita terhadap plastik rupanya sangat buruk bagi lingkungan atau kesehatan kita sendiri. Secara umum, plastik merupakan sampah anorganik yang sulit terurai. Akibatnya, sampah plastik yang menumpuk akan menyumbang polusi udara tertinggi.

Selain itu, jika plastik bermuara ke laut dan dimakan oleh biota laut hal tersebut tentu akan merusak rantai makanan biota laut.

Baca juga:

>Berawal dari Iseng, Bisnis Ikan Cupang Raup Omzet Rp500 juta

Fenomena Fesyen Tote Bag, Lebih dari Sekadar Mengurangi Penggunaan Plastik
Penampilan jadi lebih kece. (Foto: Instagram/@burapia_handcraft)


Oleh karena itu, masyarakat mulai dari sekarang mulai membiasakan diri dengan menggunakan tote bag ketika berbelanja ke supermarket. Selain punya desain dan motif yang unik, gaya hidup ramah lingkungan membuat tote bag makin digemari. Belum lagi, tote bag dihadirkan dengan warna yang lucu. Kamu bisa lebih stylish dengan tampilan ala 90-an-2000-an.

Tote bag yang serbaguna dan mudah diakses bisa menjadi tas pantai, tas kerja, dan tas belanja. Semuanya menjadi satu. Praktis, bukan?

Rasa percaya diri semakin juga meningkat apabila menggunakan tote bag dari brand yang cukup terkenal, seperti misalnya ukiran tulisan The Goods Dept. Sebelum adanya pandemi, para mahasiswa biasanya lebih suka menggunakan tas ini dibandingkan tas gendong. Selain lebih praktis, mejeng di tempat nongkrong jadi lebih pede, terutama mereka yang suka dengan musik indie.

Baca juga:

Jepretan Ikan Cupang Memanjakan Mata, Begini Caranya

Fenomena Fesyen Tote Bag, Lebih dari Sekadar Mengurangi Penggunaan Plastik
Sarana untuk mengurangi penggunaan plastik. (Foto: Unsplash/Marija Zaric)

Saat ini, tote bag bukan hanya tas yang digunakan untuk perempuan, tetapi pria juga bisa menggunakannya. Memang tote bag awalnya tidak di desain untuk pria, namun seiring perkembangan fesyen saat ini banyak tote bag yang diproduksi untuk pria.

Meskipun begitu, sebagian besar pria merasa canggung untuk menggunakan tote bag. Namun, tas ini sebenarnya bisa terlihat menarik jika memiliki kombinasi yang tepat. Cobalah untuk menggunakan warna netral yang gelap karena lebih mudah untuk dikombinasikan dengan sebagian besar pakaian.

Yuk, berani tampil beda dan kurangi penggunaan plastik! (and)

Baca juga:

Seni Menghindari Penggunaan Plastik yang Asyik dan Baik Untuk Lingkungan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan