Total Transaksi Kripto Tembus Rp360,3 Triliun di Tengah Gejolak Global, Pintu Bocorkan Rahasia Token yang Paling Diburu Existing Users
Senin, 03 November 2025 -
Merahputih.com - Pasar crypto menunjukkan pergerakan mengejutkan pada kuartal III-2025. Salah satu pemicu utama adalah keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menerapkan tarif impor 100% pada produk-produk dari Tiongkok.
Meskipun sempat mengguncang, laporan dari Coingecko menunjukkan bahwa pasar crypto berhasil melanjutkan tren kenaikan (reli) dengan peningkatan kapitalisasi pasar sebesar 16,4% atau 563 miliar dolar. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak akhir tahun 2021.
Baca juga:
Industri Kripto Bisa Ciptakan 1,2 Juta Kesempatan Kerja, Ini 5 Hal Yang Perlu Diperbaiki
Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad, menyoroti adanya pergeseran minat pengguna Pintu yang menarik pada kuartal III-2025. Dari sisi volume pengguna baru, kategori Decentralized Exchange (DEX) menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan mencapai 490,06% dari kuartal II ke kuartal III.
"Token tertinggi yang diperdagangkan di kategori ini adalah token HYPE yang menyumbang hampir 70% dari total volume trading pada kategori DEX. Selain itu, jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli–September juga meningkat sebesar 90,65% yang menandakan minat tinggi terhadap proyek berbasis DEX di kalangan pengguna baru Pintu," ungkap Iskandar.
Sementara itu, untuk pengguna yang sudah ada (existing users), kategori token dengan volume transaksi paling tinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio (+33,73%), diikuti oleh Stablecoin Ecosystem (+26,26%), dan Layer-1 (+21,74%) yang mencakup Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), dan Solana (SOL).
Selain itu, kategori dengan pertumbuhan transaksi tercepat dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized EVM (+106,38%), Internet of Things (IoT) (+102,30%), dan Centralized Exchange (CEX) (+43,73%).
Data ini mengindikasikan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU semakin beragam, tidak lagi didominasi oleh aset berkapitalisasi besar, melainkan mulai menyebar ke berbagai kategori lain.
Laporan Coingecko berjudul 2025 Q3 Crypto Industry Report juga mencatat pemulihan industri crypto secara global. Rata-rata volume perdagangan harian global melonjak 43,8% atau sebesar $155 miliar dari kuartal sebelumnya.
Baca juga:
Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
Pemulihan ini didorong oleh lonjakan arus masuk institusional dan peningkatan likuiditas. Di Indonesia sendiri, transaksi crypto juga positif, mencapai total nilai Rp360,3 triliun dari Januari hingga September 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Per Oktober 2025, terdapat lebih dari 300 aset crypto yang diperdagangkan dengan lini produk yang lengkap untuk menemani perjalanan investasi crypto baik pemula hingga trader pro. Terpenting bagi kami, investor crypto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto," tutup Iskandar.