TikTok Buat Kebijakan Baru untuk Berantas Hoax

Kamis, 09 Januari 2020 - Muchammad Yani

HOAX memang menjadi musuh yang nyata di era perkembangan teknologi seperti sekarang. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan layanan pesan atau media sosial untuk meminimalisir penyebaran berita-berita hoax. Misalnya yang dilakukan oleh aplikasi TikTok.

Belum lama ini, platform yang diluncurkan pada bulan September 2016 tersebut sengaja memperbarui kebijakannya. Sebelumnya kebijakan mengenai 'konten menyesatkan' semula hanya untuk mengatasi scam alias penipuan. Pengguna dilarang menggunakan identitas palsu atau menyiarkan informasi bohong demi mencari keuntungan.

Baca juga:

Pengguna WhatsApp, Waspadai 'New Year Virus' yang Berbahaya

TikTok buat kebijakan baru (Foto: anadoluagency)
TikTok buat kebijakan baru (Foto: anadoluagency)

"Kami menghapus misinformasi yang bisa membahayakan kesehatan seseorang atau keamanan publik secara luas. Kami juga menghapus konten yang didistribusikan kampanye disinformasi," kata TikTok seperti dilansir Reuters.

Juri bicara TikTok mencontohkan aturan ini diterapkan untuk konten teori konspirasi seperti Pizzagate. Teori tersebut berisi cerita tentang eksploitasi anak yang melibatkan restoran pizza milik keluarga Clinton di Washington.

Baca juga:

Waspada Aplikasi TikTok Rentan Untuk Diretas!

Kebijakan ini sudah diterapkan (Foto: The Verge)
Kebijakan ini sudah diterapkan (Foto: The Verge)

Kebijakan ini memang sangat diperlukan. Hal itu lantaran platform TikTok telah diunduh sebanyak 1,5 milyar dengan 680 juta unduhan dilakukan sepanjang tahun 2019 lalu, berdasarkan data dari Sensor Tower.

Di lain sisi Amerika Serikat mengkhawatirkan aplikasi TikTok bisa mengancam keamanan nasional mereka. Amerika mengkhawatirkan data dari TikTok dijual ke pihak pemerintah China. Namun, kekhawatiran itu ditepis oleh TikTok. Mereka mengaku data pengguna AS disimpan di luar China.

Baca Juga:

ByteDance Bantah Rumor TikTok Ingin Dijual Karena Tekanan AS

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan