Tiga Fakta Mengenai Star Syndrome
Senin, 30 Desember 2019 -
STAR syndrome tak kasat mata. Rata-rata anak muda mengalami gangguan mental tersebut. Star sybdrome sendiri merupakan gangguan kejiwaan ringan di mana seseorang lupa terhadap kehidupan masa lalunya ketika masih belum populer dan dikenal banyak orang. Ada penolakan yang terjadi di alam bawah sadar orang tersebut.
Kamu hanya bisa terjangkit star syndrome melalui media sosial. Bagaimana tidak? Akun media sosial saat ini menjadi panggung yang ingin eksis dan dikenal orang. Ibarat program TV, acaramu adalah rutinitas sehari-hari. Kamu bisa membagikan kegiatan seperti bangun tidur, belanja, atau sekadar makan siang dan mendapatkan audiens yang cukup banyak.
Baca juga:
Nah, berikut ini beberapa fakta mengenai star syndrome. Penasaran apa saja itu?
1. Haus Pujian
Penderita star syndrome sangat haus akan pujian dari para followers. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk menjaring lebih banyak followers dalam waktu singkat termasuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dan mengundang kontroversi. Penderita star syndrome juga tidak keberatan jika harus membayar akun buzzer untuk membuatnya viral.
Baca juga:
2. Pura-pura Hilang Ingatan
Kehidupan lampau yang biasa saja tentu dibenci oleh para penderita star syndrome. Mereka seolah kehilangan ingatan seketika. Hal ini terjadi karena masa lalu para penderita star syndrome dianggap sebagai sesuatu yang menyakitkan. Meraih semua keinginan di masa lalu tak semudah ketika sudah menjadi sosok yang populer. Mereka akan menolak keras untuk mengingat apalagi kembali ke masa lalunya.
3. Melupakan Teman Lama
Sayangnya popularitas memang tak selalu memberikan hal-hal positif. Penderita star syndrome mungkin bisa mendapatkan semua yang mereka mau dengan mengandalkan kepopuleran. Tetapi mereka akan meninggalkan orang-orang yang tidak memiliki andil dalam langkahnya meraih popularitas. Ibarat kacang lupa kulit, begitu lah cara mereka menjalani hidup. (mar)
Baca juga:
