The Linda Lindas, Bawakan Punk di Tengah Diskriminasi

Kamis, 27 Mei 2021 - P Suryo R

UNGGAHAN video pada 21 Mei 2021, membuat ramai jejagat internet hingga merembet beberapa portal media musik luar negeri. Video tersebut menunjukkan aksi empat remaja putri memainkan lagu berjudul Racist, Sexiest Boy di Perpustakaan Umum Los Angeles (LA Public Library).

Bukan hanya penampilannya yang memukai, video yang kini telah ditonton hingga empat juta orang di media sosial, memiliki pengalaman salah satu personel, Linda yang menerima diskriminasi rasis dari teman sekolahnya.

Baca Juga:

The Crew, Supergrup Leburan Suicidal Tendencies, Rancid dan Pennywise

Mila yang masih berusia 10 tahun tersebut, hampir tidak pernah mendengar tentang COVID-19 sampai seorang remaja lelaki disekolahnya mengatakan, bahwa ayahnya menyuruhnya untuk menjauh dari orang-orang Tionghoa.

“Itu adalah pengalaman pertama aku tentang rasisme, dan aku tidak benar-benar tahu bagaimana menanggapinya,” kata gadis asal Los Angeles.

Menceritakan percakapan di kelas empat pada Maret 2020, sesaat sebelum membawakan lagu Racist, Sexist Boy.

The Linda Lindas terdiri dari Mila 10 tahun, Lucia 14 tahun, Eloise 13 Tahun dan Bela 16 tahun. Bahkan, mereka mendeskripsikan dirinya di media sosial sebagai ‘Setengah Asia/Setengah Latin. Saudara perempuan, sepupu, dan sahabat yang bermain musik bersama karena menyenangkan’.

“Aku berharap lagu itu menyadarkan orang-orang yang tertindas,” jelas Eloise dikutip dari The Guardian Senin, (24/5).

Baca Juga:

Ultah Ke-24, Shaggydog Siapkan Kado Istimewa

musik
Banyak mendapatkan dukungan dari skema musik punk. (Foto: instagram@the_linda_lindas)

Perjalanan musik mereka dimulai pada 2018 di Los Angeles (LA) dengan memainkan cover dari lagu-lagu band punk idola mereka. Hingga mendapat banyak dukungan dari musisi senior yang mayoritas dari skema musik punk, mereka berhasil membuka konsernya Best Coast, Money Mark dan band punk veteran asal LA seperti The Dils dan Alley Cats.

Pada 2019, The Linda Lindas diminta secara khusus oleh Kathleen Hanna dari Bikini Kill untuk membuka konser reuni di Hollywood Palladium di tahun yang sama. Sementara itu, video pertunjukan mereka di LA Publick Library merupakan bagian dari peringatan AAPI (Asian American and Pacific Islander) Heritage Month.

Lagu Racist, Sexiest Boy menuai berbagai pujian dari segala kalangan. Tak terkecuali musisi-musisi ternama seperti dari gitaris Rage Against the Machine Tom Morello dan Sonic Youth Thurston Moore.

Selain respon positif yang luar biasa, kabar terbaru mengatakan The Linda Lindas mendapatkan kontrak dari label rekaman yang didirikan oleh gitaris Bad Religion, Brett Gurewitz yaitu Epitaph Records.

Gurewitz berharap, dengan bergabungnya The Linda Lindas dengan Epitaph Records bisa menghasilkan karya-karya yang bisa menambah repertoar dari keempat remaja ini dalam bermusik. (far)

Baca Juga:

Mini Album 'The Other Side' Ungkap Sisi Lain Nadya Fatira

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan