Tersiram Minyak Panas, Karyawan SPPG Solo Alami Luka Bakar Serius
Jumat, 21 November 2025 -
MerahPutih.com - Kecelakaan kerja terjadi di dapur SPPG Mojosongo, Jl Busukan Timur No. 8A, Mojosongo, Jebres, Senin (17/11) dini hari.
Seorang karyawan bagian pengolahan MBG, Kevin Nathan Zufar (20), harus mendapatkan perawatan intensif setelah mengalami luka bakar cukup serius akibat tersiram minyak panas saat sedang bertugas.
Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko menyebutkan, peristiwa bermula sekitar pukul 03.00 WIB, ketika saksi yang juga rekan kerja korban, Diah Ayu dari Bagian Gizi, melihat korban yang merupakan warga Pasar Kliwon ini tampak lesu, mengantuk.
Menurut keterangan saksi, saat ditegur dan ditanya kondisinya, Kevin mengaku sedang tidak enak badan.
“Korban kemudian pamit keluar sebentar untuk membeli obat. Setelah membeli obat, Kevin kembali ke area kerja dan langsung meminumnya,” ujar Murtiyoko, Jumat (21/11).
Baca juga:
Ketua BGN Bantah Wakil Ketua DPR Sebut Ahli Gizi tak Diperlukan di SPPG MBG
Ia mengatakan sekitar pukul 03.48 WIB, Kevin terlihat sedang duduk di atas krat dekat kompor. Ketika ia mencoba berdiri, tubuhnya tiba-tiba terhuyung.
“Seketika korban kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan posisi telungkup. Dalam momen itu, tubuh korban menyenggol sebuah wajan berisi minyak panas yang baru digunakan menggoreng,” kata dia
Ia mengatakan wajan tersebut kemudian tumpah. Lalu, minyak panas mengenai bagian punggung korban, menyebabkan luka bakar cukup parah.
“Korban langsung dibantu karyawan lain. Mereka menyiramkan air ke tubuh korban untuk mengurangi panas dan segera melepaskan pakaian yang menempel sebelum akhirnya membawanya ke Puskesmas Sibela,” papar dia.
Baca juga:
Korban, kata dia, dirujuk ke RS dr. Oen Surakarta untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. Polsek Jebres telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
“Kami datangi lokasi kejadian memeriksa standar keselamatan kerja di dapur tersebut untuk memastikan tidak ada aspek kelalaian yang berpotensi membahayakan pekerja,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)